Dailykaltim.co, Kutim – Desa Mandu Dalam, Kecamatan Sangkulirang, menandai langkah baru dalam pembangunan berkelanjutan dengan menggelar panen raya sekaligus peletakan batu pertama Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada Minggu (3/8/2025). Dua momentum ini mencerminkan semangat kolektif warga untuk membangun desa yang sehat, lestari, dan berdaya saing.

Di lahan yang kelak menjadi ruang publik bagi anak-anak hingga lansia, Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kabupaten Kutim, Poniso Suryo Renggono, menyampaikan apresiasi mewakili Bupati Kutim.

“Panen raya ini menjadi simbol kerja keras dan kebersamaan masyarakat Mandu Dalam. Saya juga mengapresiasi dimulainya pembangunan RTH yang menunjukkan komitmen desa terhadap lingkungan dan ruang sosial yang sehat,” ucapnya di hadapan ratusan warga.

Poniso menilai, pembangunan RTH ini mencerminkan perubahan nilai masyarakat yang semakin mengutamakan konsep back to nature. Menurutnya, desa dengan kekayaan alam dan kearifan lokal memiliki potensi menjadi destinasi wisata baru.

“Dengan mengangkat keaslian dan keunikan lokal, desa dapat menawarkan pengalaman otentik yang tidak bisa didapatkan di kota besar,” ujar Poniso.

Ia menambahkan, pengembangan wisata desa bukan hanya untuk menarik kunjungan, tapi juga mendorong pemberdayaan masyarakat melalui UMKM, pelestarian budaya, dan pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan.

“Asalkan dikelola dengan baik dan menjaga keseimbangan antara pelestarian dan komersialisasi, wisata desa dapat menjadi model pariwisata masa depan yang inklusif,” tegasnya.

Sejalan dengan itu, Plt Camat Sangkulirang Cipto Buntoro menekankan bahwa pembangunan RTH Mandu Dalam mendukung program Pemkab Kutim agar setiap desa memiliki minimal satu ruang hijau publik.

“Ini bukan hanya soal mempercantik desa, tetapi bagaimana menghadirkan ruang hidup yang sehat dan fungsional bagi masyarakat,” kata Cipto pada acara yang turut dimeriahkan tarian tradisional.

Ia berharap Mandu Dalam menjadi inspirasi bagi desa lain untuk lebih peduli lingkungan, sekaligus membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya ruang hijau sebagai pondasi kualitas hidup yang lebih baik.

Sementara itu, Kepala Desa Mandu Dalam Rahmat menjelaskan bahwa panen raya dan pembangunan RTH ini merupakan hasil musyawarah warga yang sudah dirancang sejak awal tahun. Tahap awal pembangunan melibatkan tenaga kerja lokal melalui gotong royong.

“Kami ingin menjadikan momen panen bukan hanya sebagai perayaan, tapi juga sebagai pijakan menuju pembangunan berkelanjutan. RTH ini adalah cita-cita lama kami,” ujar Rahmat di sela acara yang dirangkai dengan lomba olahraga tradisional menyumpit.

Rahmat juga menyampaikan aspirasi agar Pemkab Kutim meningkatkan kualitas infrastruktur jalan dari Desa Peridan menuju Mandu Dalam, mengingat desa tersebut merupakan jalur penghubung strategis dari wilayah utara Berau menuju Sangatta.

“Jika infrastruktur diperbaiki, saya yakin potensi desa bisa dimaksimalkan dan ekonomi warga akan meningkat,” pungkasnya.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version