Dailykaltim.co, KUtim – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) meluncurkan inisiatif strategis untuk mempercepat penurunan angka stunting. Salah satu langkah utama adalah menggelar pelatihan terpadu bagi Tim Pendamping Keluarga (TPK) di 18 kecamatan. Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat peran TPK sebagai garda terdepan dalam upaya menurunkan angka stunting di wilayah Kutim.

Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi, menegaskan pentingnya pelatihan yang lebih dekat dengan masyarakat di tingkat kecamatan.

“Ke depan, pelatihan tidak lagi terpusat di kota seperti Sangatta, Samarinda, atau Balikpapan. Kami ingin memastikan pelatihan dilakukan di 18 kecamatan agar TPK lebih memahami tugas dan perannya,” ujar Achmad.

Achmad menyoroti pentingnya akurasi data dalam program penurunan stunting. Ia menjelaskan, TPK bertanggung jawab mendata dan memverifikasi keluarga berisiko stunting melalui aplikasi elektronik.

“Jika data yang diinput tidak sesuai, itu akan menjadi data abadi yang tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Oleh karena itu, pelatihan ini sangat penting,” tambahnya.

Program unggulan “Jemput Bola Stop Stunting” mendapat perhatian dari Lembaga Administrasi Negara (LAN). LAN bahkan berencana mendampingi DPPKB dalam kegiatan mendatang, seperti yang direncanakan di Kecamatan Batu Ampar.

“Mereka ingin melihat langsung bagaimana cara kami bekerja melalui jemput bola ini,” ungkap Achmad.

Sejak tujuh bulan menjabat, Achmad berhasil menurunkan angka stunting dari 16,5 persen menjadi 14 persen. Ia optimistis angka tersebut bisa turun hingga 12 persen pada akhir 2025.

“Dengan metode jemput bola yang lebih terstruktur, ditambah kolaborasi kuat dengan desa, target ini bukanlah hal mustahil,” jelasnya.

Achmad juga mendorong pemerintah desa untuk mengalokasikan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) guna mendukung program penurunan stunting.

“Jika desa peduli, maka angka stunting akan semakin menurun secara signifikan,” ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa sanitasi yang baik di sebagian besar wilayah Kutim turut berkontribusi dalam menekan risiko stunting.

Melalui sinergi lintas sektor dan komitmen kuat dari berbagai pihak, DPPKB Kutim optimistis dapat menjadikan Kutim sebagai daerah dengan tingkat keberhasilan tinggi dalam program kesehatan keluarga di Indonesia.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version