Dailykaltim.co – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi Qure.ai melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk mempercepat deteksi dini Tuberkulosis (TB) menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam analisis pencitraan sinar-X dada. Inisiatif ini menjadi bagian dari transformasi digital sektor kesehatan untuk meningkatkan efisiensi layanan dan mempercepat proses diagnosis.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa pemanfaatan AI dalam sistem kesehatan berpotensi memberikan dampak positif yang signifikan.
“Teknologi berbasis AI ini akan membuka peluang besar untuk menganalisis data medis dengan lebih cepat dan akurat, memberikan dampak positif baik bagi pasien maupun tenaga medis,” ujarnya saat menyaksikan penandatanganan MoU.
Kerja sama ini akan melibatkan beberapa langkah strategis. Pertama, AI dari Qure.ai akan digunakan untuk mendeteksi TB dan penyakit lainnya melalui analisis pencitraan sinar-X dada di fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh Kemenkes. Kedua, akan dikembangkan sistem manajemen dan pelaporan pasien terpusat untuk memperkuat surveilans penyakit secara nasional dan mendukung layanan teleradiologi, sehingga tenaga medis di berbagai daerah dapat mengakses hasil skrining secara real-time. Ketiga, inisiatif ini juga mencakup pengembangan kapasitas melalui pelatihan dan dukungan teknis bagi tenaga kesehatan serta profesional teknologi informasi.
Sebagai langkah awal, Kemenkes akan mengimplementasikan proyek percontohan (pilot project) di RS Fatmawati dan RS Pusat Otak Nasional (RSPON). Jika proyek ini berhasil, teknologi AI dari Qure.ai akan diperluas ke lebih banyak fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
Untuk mendukung implementasi yang optimal, infrastruktur memadai seperti koneksi internet stabil, cloud hosting, dan Picture Archiving Communication System (PACS) diperlukan untuk integrasi dan pengolahan data medis. Dengan demikian, selain mempercepat deteksi dini, teknologi ini juga akan meningkatkan efisiensi pelayanan radiologi, mengurangi ketergantungan pada film sinar-X fisik, serta memungkinkan penyimpanan dan distribusi data medis yang lebih praktis dan terstruktur.
Dengan inovasi ini, pasien akan menerima layanan lebih cepat, sementara tenaga medis dapat lebih fokus pada perawatan dan pengobatan. Pemerintah berkomitmen untuk mengeksplorasi peluang pendanaan guna memastikan keberlanjutan adopsi teknologi skrining berbasis AI dalam program kesehatan nasional. Kerja sama ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam mempercepat eliminasi TB dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.