Dailykaltim.co – Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para petani yang memiliki hak atas pupuk bersubsidi untuk segera memanfaatkan kuota yang tersedia guna mengoptimalkan musim tanam mendatang. Upaya ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa tidak ada kuota yang terbuang dan proses tanam dapat berlangsung tanpa kendala.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa telah terjadi peningkatan signifikan alokasi pupuk bersubsidi, dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton, suatu kenaikan yang mencapai 100 persen. Kenaikan ini telah mendapatkan restu dari Presiden, dan distribusi pupuk tambahan tersebut telah dimulai.
“Alhamdulilah penambahan alokasi pupuk subsidi sudah ditetapkan, maka petani dapat segera memanfaatkan pupuk bersubsidi ini untuk percepatan tanam dan produksi,” ujar Mentan Amran dalam siaran pers yang diterima pada Sabtu (4/5/2024).
Data terkini per 30 April 2024 menunjukkan bahwa realisasi penyerapan pupuk baru mencapai 18.12 persen dari total alokasi 9.550.000 ton. Ini menunjukkan bahwa masih tersedia lebih dari setengah alokasi pupuk untuk dimanfaatkan.
“Masih ada kuota lebih dari 50 persen dari seluruh total alokasi. Segera tebus pupuk yang tersedia, agar tidak ada lagi cerita pupuk langka tahun ini,” kata Mentan Amran.
Mentan Amran juga menjelaskan bahwa revisi Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No 01 Tahun 2024 adalah upaya untuk memperbaiki pengelolaan pupuk subsidi dan meningkatkan hasil produksi pertanian. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak El Nino yang berpotensi meningkatkan impor hasil pertanian.
“Nah ke depan bagaimana kita bisa menekan impor tahun depan, karena sekarang ini impor kita 3,5 juta (beras) itu bisa naik lagi, kalau kita tidak tekan dari sekarang,” tegasnya.
Syarat bagi petani yang ingin menebus pupuk bersubsidi adalah tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar dalam e-RDKK yang bersumber dari SIMLUHTAN. “Pastikan petani terdaftar dalam e-RDKK. Alokasi pupuk bersubsidi dirinci berdasarkan jenis pupuk, jumlah pupuk, dan sebaran wilayah. Pertimbangan penetapan alokasi: e-RDKK dan rincian alokasi per wilayah dengan mempertimbangkan luas baku sawah dan LP2B,” tutur Mentan Amran.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Ali Jamil, menambahkan bahwa pihaknya tengah giat mensosialisasikan Permentan No 01 Tahun 2024. Ia memastikan bahwa stok pupuk bersubsidi masih cukup untuk tahun ini dan juga mencakup jenis pupuk organik yang baru ditambahkan.
“Musim tanam kedua dan berikutnya dipastikan pupuk aman. Sehingga bisa dilakukan percepatan tanam dan produksi karena pemerintah telah menyiapkan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasinya. Dan sekarang juga terdapat jenis pupuk organik,” kata Ali Jamil.
Provinsi Riau mencatat serapan pupuk tertinggi dengan 29.47 persen. Ali Jamil mengimbau provinsi lain untuk meningkatkan serapan alokasi pupuk bersubsidi.
“Ini kabar baik, kabar untuk seluruh petani Indonesia. Petani tidak usah lagi risau, khawatir dengan pupuk. Pemerintah daerah diharapkan pro aktif turut menyosialisasikan hal ini,” ujarnya.
[RRI]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.