Dailykaltim.co – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat kolaborasi lintas lembaga dalam mempercepat pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan kemandirian sektor pergaraman sebagai bagian dari upaya mewujudkan swasembada garam nasional.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis di Jakarta pada 28 Juli 2025, Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara, menekankan pentingnya sinergi semua pemangku kepentingan. Ia menyebut bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerja sama erat antara kementerian, pemerintah daerah, BPN, PLN, Kejaksaan, serta masyarakat lokal.
“Keterlibatan berbagai pihak sangat dibutuhkan, kami sudah mintakan pendampingan kepada Kejaksaan untuk pendampingan program-program prioritas KKP, dukungan dinas kelautan dan perikanan provinsi juga sudah sangat baik, demikian juga dengan pemerintahan Kabupaten Rote Ndao, kita harus bersinergi semua,” ujar Koswara.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah nota kesepahaman telah diteken, termasuk dengan BPN NTT dan PLN, guna memastikan kelancaran pelaksanaan proyek strategis ini. Menurut Koswara, pengembangan kawasan industri garam berbasis wilayah akan mendukung efisiensi rantai pasok, meningkatkan kesejahteraan petambak, serta memberi nilai tambah bagi garam produksi dalam negeri.
Proyek K-SIGN dirancang berkembang secara bertahap hingga 2027, mencakup sekitar 13.000 hektare lahan yang dibagi ke dalam 10 zona produksi. Tahap awal pembangunan dimulai dari Zona 1 seluas 1.192 hektare, yang akan dilengkapi dengan pabrik pengolahan, dermaga distribusi, serta infrastruktur jalan penunjang.
Direktur Sumber Daya Kelautan KKP, Frista Yorhanita, menyatakan bahwa optimalisasi kawasan akan ditopang melalui mekanisasi panen, pembangunan washing plant, laboratorium pengujian kualitas, serta peningkatan mutu air laut. Targetnya, garam hasil produksi mampu mencapai kadar NaCl di atas 97 persen sesuai standar kebutuhan industri nasional.
Dukungan juga datang dari pemerintah daerah. “Rote Ndao memiliki potensi lahan dan iklim yang sangat mendukung produksi garam. Kami siap berkontribusi menjadikan daerah ini sebagai lumbung garam nasional yang tangguh dan berdaya saing,” kata Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk.
Selain pembangunan infrastruktur dan penguatan teknis, proyek K-SIGN juga diproyeksikan menyerap ribuan tenaga kerja lokal, mulai dari petambak hingga pekerja pascapanen. KKP telah merancang skema kelembagaan dan model kemitraan yang melibatkan PT Garam, BUMD, dan koperasi lokal, agar pengelolaan kawasan berjalan secara profesional dan akuntabel.
Inisiatif ini sejalan dengan arah kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang mendorong pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang inklusif, berkelanjutan, serta berpihak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.