Dailykaltim.co, Kutim – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Poniso Suryo Renggono, membuka secara resmi peluncuran Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Kabupaten Kutim periode 2025-2029. Acara yang berlangsung di Ballroom Hotel Gran Senyiur ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Kepala Pelaksana BPBD Kutim M. Idris Syam, mitra kerja BPBD, hingga narasumber ahli dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), termasuk Novi Kumalasari, Analis Kebencanaan Ahli Madya BNPB Pusat.

Dalam sambutannya, Poniso menegaskan pentingnya kesiapan menghadapi ancaman bencana yang beragam di Kutim, seperti banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor, hingga kebakaran hutan. Ia menyoroti bahwa dokumen RPB ini bukan sekadar laporan, melainkan strategi komprehensif yang mencakup mitigasi, tanggap darurat, dan pemulihan pascabencana.

“Kita harus meminimalkan risiko bencana dengan perencanaan yang baik. Dokumen RPB ini menjadi landasan membangun Kutai Timur yang lebih tangguh menghadapi bencana,” ujar Poniso.

Poniso juga menambahkan bahwa RPB ini dirancang untuk mendukung kolaborasi lintas sektor, mendorong koordinasi yang efektif, serta melindungi masyarakat secara berkelanjutan.

“Kami membutuhkan peran aktif seluruh pihak untuk memastikan dokumen RPB ini menjadi panduan bersama dalam memperkuat koordinasi dan semangat gotong royong,” imbuhnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kutim, M. Idris Syam, dalam laporannya menjelaskan bahwa dokumen RPB ini disusun berdasarkan kajian mendalam dengan melibatkan berbagai elemen, seperti perangkat daerah, BUMD, dan organisasi masyarakat. Penyusunan ini juga mengacu pada peraturan yang relevan, termasuk UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

“RPB ini adalah strategi jangka panjang untuk mengenali potensi bahaya dan dampak bencana di Kutim. Dengan keterlibatan 105 peserta dari berbagai sektor, kami yakin kesadaran dan koordinasi lintas sektor dapat ditingkatkan,” jelas Idris.

Novi Kumalasari dari BNPB Pusat menyoroti pentingnya integrasi dokumen RPB dengan perencanaan pembangunan daerah. Menurutnya, langkah ini diperlukan agar mitigasi risiko dan kesiapsiagaan menghadapi bencana dapat berkelanjutan.

“Dokumen RPB harus menjadi bagian integral dari perencanaan pembangunan, memastikan kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi berbagai risiko,” ujar Novi.

Peluncuran dokumen RPB ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat kapasitas Kabupaten Kutim dalam menghadapi tantangan kebencanaan. Dengan strategi yang terstruktur dan berkelanjutan, Kutim diharapkan mampu melindungi masyarakat, mengurangi risiko bencana, serta membangun masa depan yang lebih tangguh dan aman bagi semua warganya.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version