Dailykaltim.co – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata, Palu, Sulawesi Tengah, mencetak sejarah baru dalam layanan kesehatan setelah berhasil melakukan operasi jantung terbuka perdana pada Kamis (31/7). Keberhasilan ini menandai babak baru bagi layanan penyakit katastropik di kawasan timur Indonesia.

Dalam kunjungan kerjanya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya pemerataan layanan kesehatan, terutama untuk tiga penyakit dengan angka kematian tertinggi di Indonesia: stroke, jantung, dan kanker.

“Jantung merupakan penyebab kematian tertinggi kedua setelah stroke, dengan 275.000 kematian per tahun. Artinya, kita harus fokus ke sana,” tegas Menkes.

Sejak akhir 2022, Kemenkes telah menyiapkan strategi pemerataan layanan kesehatan, mencakup penguatan kapasitas rumah sakit provinsi untuk melakukan bedah jantung terbuka, radioterapi kanker, dan intervensi stroke berbasis kateterisasi.

“Ketika saya mulai akhir 2020, hanya 9 provinsi yang mampu melakukan bedah jantung terbuka. Kini, dalam waktu kurang dari tiga tahun, sudah ada di 27 provinsi. Target saya seluruh provinsi dapat melakukan operasi katup jantung, bypass, dan bedah jantung bawaan anak,” lanjutnya.

Selain itu, Kemenkes juga menargetkan 34 provinsi memiliki fasilitas radio-onkologi dengan teknologi terkini, mengingat tingginya angka kematian akibat kanker, khususnya kanker payudara. Menkes menekankan bahwa layanan kuratif harus diimbangi upaya promotif dan preventif melalui deteksi dini.

“Saya tidak bangga kalau melihat antrean 1.500 orang untuk operasi. Justru itu menunjukkan kita gagal menjaga mereka tetap sehat. Cek kesehatan gratis harus dimanfaatkan. Gula darah, kolesterol, tekanan darah — semua harus diketahui sejak dini,” jelasnya.

Dalam pertemuan dengan jajaran manajemen RSUD Undata, Menkes juga menyoroti kekurangan dokter spesialis yang diperkirakan mencapai 70.000 orang hingga 2032. Untuk mengatasinya, Kemenkes mendorong pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit (hospital-based) tanpa biaya.

“Kita harus buka 300–500 sentra pendidikan dokter spesialis dalam lima tahun ke depan. Tidak harus selalu ke UI atau Unair. Putra-putri daerah juga harus punya kesempatan yang sama,” ucap Menkes.

“Saya berharap RSUD Undata bisa menjadi sentra pendidikan dokter spesialis, dimulai dari penyakit dalam dan jantung,” tambahnya.

Direktur RSUD Undata, drg. Herry Mulyadi, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat dan daerah yang memungkinkan rumah sakitnya menjadi pusat layanan bedah jantung di Sulawesi Tengah.

“Selama saya bertugas, Bapak Menteri sudah tiga kali hadir di sini. Ini kebahagiaan dan kehormatan bagi kami,” ujarnya.

Herry menyebut operasi jantung terbuka perdana ini berhasil dilakukan terhadap dua pasien, hasil kolaborasi dengan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.

“Alhamdulillah, atas kemudahan dari Allah SWT, kemarin dua pasien berhasil menjalani operasi jantung terbuka. Ini merupakan kebanggaan dan bentuk kesyukuran bagi kami. Semoga pelaksanaannya bisa terus berlanjut ke depan,” tutur Herry.

Selain bedah jantung, RSUD Undata kini juga membuka layanan radioterapi untuk pasien kanker dan tengah memfinalisasi kerja sama resmi dengan BPJS Kesehatan.

“Hari ini kami akan menandatangani kerja sama layanan radioterapi dengan BPJS. Terima kasih atas dukungan Kemenkes dan BPJS dalam memperluas akses layanan ini,” pungkasnya.

Keberhasilan RSUD Undata ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan pemerataan layanan penyakit katastropik di Indonesia timur, sekaligus membuka jalan bagi penguatan layanan kesehatan berstandar nasional di daerah.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version