Dailykaltim.co, Kukar – Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, H. Aji Muhammad Arifin, secara resmi melantik pengurus Sempekat Keroan Kutai Cabang Sebulu untuk masa bakti 2025–2030 dalam sebuah prosesi adat yang berlangsung khidmat di Lapangan Sutardi BA, Kecamatan Sebulu, pada Selasa malam (29/4/25).
Pelantikan ini disaksikan oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Kukar Ahmad Yani, Camat Sebulu Edy Fahruddin, jajaran Forkopimcam, para kepala desa, tokoh adat Kutai, hingga masyarakat setempat yang memadati arena acara.
Rangkaian pelantikan diawali dengan Gelar Seni Budaya, menampilkan kekayaan seni tradisi Kutai seperti pembacaan syair Urang Jagau Tarsul oleh tokoh adat dan Tari Jepen Blentung Bemendian dari Sanggar Tekolok Sebulu. Doa bersama menutup sesi ini sebagai simbol permohonan restu untuk pengurus yang akan mengemban tugas.
Setelah pembacaan Surat Keputusan oleh Penjawat Surat Pore, Sayid Fathullah, prosesi dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara oleh Petinggi Cabang Sebulu Azis Muslim dan Penjawat Cabang Sebulu Herdiansyah, yang kemudian disahkan oleh Sultan dan Petinggi Pore. Puncaknya, Sultan menyerahkan Bendera Pataka secara simbolis kepada pengurus yang dilantik.
Camat Sebulu, Edy Fahruddin, mengapresiasi pelantikan tersebut dan mendorong agar pengurus benar-benar mengemban amanah pelestarian adat dan budaya Kutai.
“Organisasi adat seperti ini harus bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan semua pihak dalam pembangunan,” ujarnya.
Petinggi Pore, Tauhid Afrilian Nooer, menegaskan peran Sempekat Keroan Kutai sebagai benteng budaya, bukan sekadar organisasi massa. Ia menyebut pelantikan cabang Sebulu sebagai yang pertama dari target pelantikan di 20 kecamatan selama tahun 2025.
“Kalau ada yang ingin merusak marwah Kutai, kami siap berada di garis depan untuk menjaga tanah ini,” tegasnya.
Menutup rangkaian acara, Asisten II Ahmad Yani menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mendukung penuh organisasi adat yang turut menjaga identitas daerah.
“Saya berharap para pengurus dapat menjadi penggerak pelestarian budaya dan menjadikan masyarakat Kutai sebagai tuan rumah yang kuat di tanahnya sendiri,” katanya.
Pelantikan ini menandai langkah strategis dalam memperkuat kekerabatan adat, melestarikan nilai-nilai luhur budaya Kutai, dan memastikan eksistensinya di tengah arus perubahan zaman.