Dailykaltim.co – Sebanyak 2.000 peserta Tim Ekspedisi Patriot (TEP) resmi dilepas untuk ditempatkan di 154 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia. Pelepasan dilakukan dalam upacara yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mewakili Presiden Prabowo Subianto, di Jakarta, Senin, 25 Agustus 2025.
Dalam arahannya, AHY menekankan pentingnya misi riset dan pemetaan potensi ekonomi di daerah sebagai dasar pengambilan kebijakan pembangunan.
“Misi utamanya adalah melakukan riset dan kemudian pemetaan terhadap potensi ekonomi yang ada di daerah. Mengapa ini penting? Karena riset dan potensi ekonomi akan memberikan masukan yang berarti bagi pemerintah secara keseluruhan. Bukan hanya Kementerian Transmigrasi, tapi juga kami, Kemenko di bidang Infrastruktur dan Pembangunan kewilayahan, termasuk pemerintahan secara keseluruhan, agar benar-benar bisa fokus pada pertumbuhan ekonomi baru, termasuk di mana kawasan transmigrasi menjadi titik kuatnya,” kata Menko AHY.
Peserta TEP berasal dari kalangan akademisi, mulai dari guru besar, dosen, mahasiswa pascasarjana hingga mahasiswa aktif dari tujuh perguruan tinggi ternama. Mereka akan bertugas selama empat bulan dengan harapan dapat memberi rekomendasi strategis bagi pemerataan pembangunan.
“Di sana-sini kita melihat ada kawasan yang sudah sukses, tapi juga ada yang belum optimal. Oleh karena itu pendekatan kerja sama dan sinergi yang baik ini, termasuk dengan dunia usaha kita harapkan bisa menghadirkan investasi dan peran akademisi kalangan kampus ini juga sangat penting untuk memberikan masukan mana yang bisa kita kembangkan,” ujar AHY.
Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan, TEP merupakan tim pendahulu dari program Transmigrasi Patriot yang akan dijalankan tahun depan. Program ini bertujuan mengembangkan potensi ekonomi, memberdayakan transmigran dan masyarakat lokal, mempercepat pemerataan pembangunan, sekaligus memperkuat persatuan nasional.
“Seperti yang pernah kami laporkan kepada Bapak Menko dan pimpinan Komisi 5 DPR RI, transmigrasi hari ini bukan lagi sekadar program pemindahan penduduk. Transmigrasi bertransformasi menjadi pembangunan kawasan ekonomi, bahkan lebih jauh lagi pembangunan peradaban,” kata Menteri Iftitah.
Ia menambahkan, transmigrasi kini dimaknai sebagai distribusi sumber daya manusia unggul.
“Jika dulu transmigrasi identik dengan memindahkan orang miskin. Maka sekarang transmigrasi berarti distribusi anak-anak muda unggul, sarjana, peneliti, dan calon pemimpin masa depan bangsa,” ucapnya.
Dengan dilepasnya 2.000 peserta TEP, pemerintah berharap langkah ini menjadi tonggak sejarah baru transmigrasi Indonesia. Bukan sekadar pemindahan penduduk, tetapi sebagai strategi pembangunan kawasan, pusat ekonomi baru, sekaligus pilar peradaban bangsa yang adaptif dan berdaya saing di tingkat global.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.
