Dailykaltim.co – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama terus memperluas cakupan ekosistem industri halal di Indonesia. Selain sektor makanan dan minuman yang menjadi fokus utama, BPJPH kini juga menargetkan produk fashion untuk diwajibkan memiliki sertifikasi halal pada Oktober 2026. Salah satu langkah penting dalam pengembangan ini adalah peluncuran inisiatif Indonesia Global Halal Fashion (IGHF), sebuah platform kolaboratif yang bertujuan mempromosikan produk fashion halal Indonesia di kancah internasional.

“IGHF lebih dari sekadar mempromosikan produk fashion halal Indonesia ke pasar dunia. Lebih dari itu, IGHF ingin membuktikan bahwa produk halal kita mampu bersaing secara kualitas di pasar global,” kata Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Irham, dalam sebuah acara di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Untuk memperkuat posisi Indonesia dalam industri fashion halal global, BPJPH terus menghadirkan inovasi yang berfokus pada peningkatan daya saing produk lokal. Melalui IGHF, diharapkan kolaborasi antara berbagai pihak dalam ekosistem fashion halal dapat berkembang lebih solid, membawa produk Indonesia semakin dikenal di pasar internasional.

“IGHF yang kita luncurkan pada 28 Maret 2024 di gelaran Indonesia Fashion Week merupakan langkah baru. Sebagai wadah kolaborasi, kita mendorong pengembangan ekosistem industri fashion halal yang akan mengantarkan Indonesia menjadi kiblat fashion halal dunia,” lanjut Aqil.

Selain sertifikasi, BPJPH menekankan pentingnya inovasi dalam bahan dan desain. Produk fashion halal harus memiliki keunggulan yang dapat membedakannya dari produk lain di pasar internasional, dengan bahan yang memenuhi standar halal dan menawarkan daya tarik unik di mata konsumen global.

“Kami melihat bahwa produk fashion halal bukan hanya soal administratif sertifikasi halal. Kain halal sebagai bahan bisa menjadi pembeda, yang menjadi nilai tambah, dan meningkatkan daya saing produk di pasar global,” tambah Aqil.

BPJPH juga bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan produk fashion halal Indonesia memiliki keunggulan baik di pasar domestik maupun internasional. Promosi melalui IGHF tidak hanya terbatas pada fashion show, tetapi juga bertujuan mempertemukan produsen dengan pembeli internasional.

Ketua Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI), Poppy Dharsono, menyatakan bahwa visi IGHF sangat relevan dengan tren fashion global dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Ia memuji inisiatif BPJPH yang sejalan dengan konsep eco-conscious fabric dan sustainable fashion, yang menjadi tren global saat ini.

“Indonesia harus menjadi nomor satu di dunia dalam fashion halal, apalagi sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar. Potensi pasar fashion halal sangat besar, tidak hanya di kalangan Muslim, tetapi juga di masyarakat global yang semakin peduli dengan sustainability,” pungkas Poppy.

[UHD]

*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version