Dailykaltim.co, Penajam – Dalam upaya mewujudkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat kebudayaan yang mengedepankan toleransi dan keberagaman, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan gerakan strategis sejak 2022. 

Program ini berlanjut hingga 2024, dengan fokus utama pada pemberdayaan masyarakat adat dan pelestarian budaya lokal. 

Hal ini disampaikan oleh Sjamsul Hadi, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek, saat membuka Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) 2024 di Penajam Paser Utara (PPU).

Sjamsul menegaskan bahwa inisiatif ini bukan hanya gerakan sementara, tetapi merupakan komitmen jangka panjang untuk memastikan bahwa IKN tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan, melainkan juga pusat kebudayaan yang menjunjung tinggi toleransi dan keberagaman.

“Ini merupakan rintisan, sejak tahun 2022, 2023, dan 2024 ini serta ke depan kita tetap lanjutkan sehingga gerakan ini merupakan bagian dari semua keragaman yang ada,” jelasnya.

IKN diharapkan menjadi model bagi daerah lain dalam menghargai nilai-nilai budaya, khususnya yang berkaitan dengan masyarakat adat. 

Kemendikbudristek, lanjut Sjamsul, memberikan perhatian khusus terhadap keragaman budaya di sekitar IKN, yang diwujudkan melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat dan lembaga adat di wilayah tersebut.

“Nah, Kemendikbudristek mendorong IKN ini menjadi pusat kebudayaan, dimana toleransi, keberagaman, khususnya masyarakat adat di sini menjadi perhatian utama kami,” tambahnya.

Melalui program-program ini, Kemendikbudristek bertujuan memperkuat peran masyarakat adat dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal di tengah pembangunan pesat IKN. 

Salah satu bentuk konkret dari komitmen tersebut adalah pemberdayaan lembaga adat dan masyarakat adat, untuk memastikan bahwa identitas budaya mereka tetap terjaga di tengah modernisasi.

“Kami ingin memastikan bahwa nilai-nilai tradisional tidak tergerus oleh perkembangan zaman, dan mereka tetap menjadi bagian penting dari pembangunan IKN,” lanjut Sjamsul.

Program ini diharapkan dapat membuat masyarakat adat aktif berpartisipasi dalam proses pembangunan, sekaligus tetap menjaga warisan leluhur dan kearifan lokal yang menjadi identitas mereka.

[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]

*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version