Dailykaltim.co, Kutim – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Forum Group Discussion (FGD) untuk membahas penyusunan dokumen Rencana Teknis Pengembangan Ekonomi, Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi, serta Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Produksi di kawasan Maloy-Kaliorang. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi dan berlangsung di Ruang Damar Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi, Sangatta Utara.

Acara tersebut melibatkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Kementerian Transmigrasi, serta dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kutim, Roma Malau, perwakilan perangkat daerah, camat, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Mahyunadi menyampaikan bahwa penyusunan dokumen tersebut merupakan langkah strategis dalam mendukung arah pembangunan kawasan transmigrasi di Kutai Timur, khususnya di wilayah Maloy dan Kaliorang.

“Direktorat Perencanaan Teknis Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi saat ini tengah menyusun dua dokumen strategis. Diharapkan nantinya dokumen tersebut bisa memberikan gambaran arah pembangunan kawasan transmigrasi yang lebih terarah, berkelanjutan dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar Mahyunadi.

Ia menilai kawasan Maloy-Kaliorang memiliki nilai ekonomi strategis karena berdekatan dengan Kawasan Industri Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK). Lokasi tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan investasi daerah dan memperkuat struktur ekonomi masyarakat.

“Kawasan itu nantinya sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis unggulan lokal, terutama di wilayah pesisir,” tambahnya.

Mahyunadi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, dan kementerian dalam pengembangan kawasan transmigrasi. Ia berharap kerja sama tersebut tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga berkembang menjadi kemitraan berbasis pengetahuan (knowledge partnership) yang mampu memperkuat kapasitas daerah dalam merancang strategi ekonomi yang inovatif dan berdaya saing.

Sementara itu, Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat ITS, Fadli Latul Taufani, menjelaskan bahwa tim ITS yang terlibat merupakan kombinasi akademisi dan tenaga vokasi yang akan melakukan survei dan identifikasi potensi daerah.

“Termasuk melakukan kajian yang nantinya kira-kira membuat semacam rumah produksi, dari produk unggulan di Kabupaten Kutai Timur khususnya di kawasan transmigrasi Maloy, Kaliorang,” ujar Taufani.

Lebih lanjut, Taufani menambahkan bahwa kajian tersebut juga mencakup analisis potensi ketahanan pangan, pertanian, dan sumber daya alam untuk memastikan kelayakan program sebelum dilanjutkan ke tahap perancangan teknis dan pembangunan.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan kawasan transmigrasi Kutai Timur yang lebih terarah, produktif, dan berkelanjutan. Dengan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, kawasan Maloy-Kaliorang diharapkan mampu tumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mendorong kesejahteraan warga transmigrasi dan sekitarnya.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version