Dailykaltim.co, Penajam – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Muhammad Zainal Arifin, membuka acara Focus Group Discussion (FGD) dengan topik yang berfokus pada penguatan ekosistem riset dan inovasi daerah guna mendukung pengembangan produk unggulan dan isu strategis. Acara yang digelar di Aula Lantai III Kantor Pemkab PPU tersebut bertujuan untuk memajukan Kabupaten PPU sebagai Serambi Nusantara yang modern, kompetitif, dan berkelanjutan.

Inisiasi FGD ini datang dari Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) PPU, dengan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Ketua dan anggota DPRD, perwakilan Forkopimda, serta Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai narasumber. Kegiatan ini juga melibatkan berbagai instansi pemerintah, akademisi, dan tokoh masyarakat, yang turut hadir melalui Zoom Meeting.

Dalam sambutannya, Zainal Arifin menyampaikan apresiasi kepada para peserta yang berpartisipasi dan menekankan pentingnya penyusunan Rencana Induk Peta Jalan Pemajuan IPTEK (RIPJPID). Ia menganggap dokumen strategis ini sebagai landasan riset dan inovasi daerah untuk lima tahun ke depan.

“Kami berharap semua pihak dapat memberikan masukan yang konstruktif dan visioner agar RIPJPID ini dapat menjadi pedoman dalam mendorong visi dan misi pembangunan daerah,” jelasnya.

Zainal Arifin juga menyoroti pentingnya penerapan teknologi untuk meningkatkan daya saing produk unggulan daerah, seperti padi, ikan, kelapa sawit, kakao, dan karet. Menurutnya, RIPJPID harus mampu menjawab berbagai isu strategis, seperti pembangunan SDM produktif, transformasi ekonomi, dan peningkatan kualitas lingkungan.

“RIPJPID ini harus menjawab isu strategis, seperti pembangunan SDM yang produktif, transformasi ekonomi, dan kualitas lingkungan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Zainal Arifin mengingatkan akan tantangan besar yang dihadapi PPU, terutama terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Ia menegaskan pentingnya kesiapan infrastruktur dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk menghadapi perubahan tersebut.

“Kita harus bersinergi, baik dari pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan perguruan tinggi untuk mewujudkan Penajam Paser Utara sebagai Serambi Nusantara yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing,” tegasnya.

Kepala Bapelitbang PPU, Tur Wahyu Sutrisno, dalam laporannya menambahkan bahwa FGD ini bertujuan menggali masukan dari berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan strategi pengembangan IPTEK yang tepat sasaran.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi ruang dialog untuk menemukan solusi inovatif yang berkelanjutan dalam pengembangan daerah,” ujar Wahyu.

Hasil dari FGD ini diharapkan dapat melahirkan rekomendasi strategis yang mendorong pengembangan ekosistem riset dan inovasi di Kabupaten PPU, serta memperkuat peta jalan yang terintegrasi untuk mendukung pertumbuhan produk unggulan daerah dan pembangunan berkelanjutan.

[UHD | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version