Dailykaltim.co – Tahap penting dalam pengembangan Proyek Lapangan Abadi di Blok Masela, yakni Front-End Engineering and Design (FEED), resmi dimulai. Proyek strategis ini ditargetkan mulai berproduksi pada 2029 dengan kapasitas 9,5 juta ton LNG per tahun, 150 MMSCFD gas pipa, serta sekitar 35 ribu barel kondensat minyak per hari.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menyebutkan, proyek LNG Abadi Blok Masela menjadi salah satu pilar ketahanan energi sekaligus penggerak pembangunan nasional dan daerah.
“Proyek ini harus menjadi bagian dari strategi bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri dan juga menyediakan energi bagi seluruh kegiatan ekonomi, baik yang terkait dengan ekosistem gas maupun kita bisa mendorong kegiatan-kegiatan secara luas bagi pengembangan industri,” ujar Yuliot dalam peresmian fase FEED di Jakarta, Kamis, 28 Juli 2025.
Untuk mempercepat jalannya proyek, pemerintah menyiapkan dukungan dalam bentuk fleksibilitas aturan pengadaan serta percepatan perizinan.
“Kemudian untuk berbagai fasilitas perizinan itu sudah dilakukan secara integrasi dalam satu tim. Kami mengharapkan seluruh perizinan dalam pelaksanaan proyek ini bisa dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pada saat proyek ini mulai berarti seluruh perizinannya sudah bisa diselesaikan,” kata Yuliot.
Menurutnya, percepatan tersebut menjadi kunci agar proyek dapat berjalan sesuai jadwal dan memberikan kontribusi nyata terhadap swasembada energi yang menjadi bagian dari Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Yuliot juga menekankan pentingnya nilai tambah bagi masyarakat lokal dari pembangunan proyek ini. Selain membuka peluang usaha bagi pengusaha daerah, proyek ini diperkirakan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
“Dengan nilai investasi sebesar USD 20,94 miliar, proyek ini akan menyerap sekitar 12.611 tenaga kerja pada fase development dan sekitar 850 tenaga kerja pada fase operasi. Multiplier effect yang kita harapkan bisa benar-benar terwujud, dan masyarakat di sekitar proyek merasakan langsung dampaknya,” ujarnya.
Pemerintah menegaskan bahwa proyek LNG Abadi Blok Masela dirancang dengan standar lingkungan yang tinggi, termasuk penerapan teknologi Carbon Capture & Storage (CCS). Langkah ini disebut sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE).
Proyek senilai lebih dari USD 20 miliar ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga menunjukkan kemampuan Indonesia dalam mengelola sumber daya alam dengan prinsip tata kelola yang baik serta tanggung jawab lingkungan.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.
