Dailykaltim.co, Kutim – – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XLV Tingkat Provinsi Kalimantan Timur dengan pertunjukan seni budaya bertajuk Tari Kolosal Cahaya Islam. Digelar di Alun-alun Bukit Pelangi, Sangatta, pada Minggu malam, 13 Juli 2025, tarian ini menyatukan pesan spiritual, koreografi megah, serta narasi sejarah dan kebangsaan.

Ratusan penari mengisi panggung dengan gerakan yang sinkron dan sarat makna. Cahaya lampu, lantunan musik, dan ekspresi para penari menjadikan langit malam Sangatta tak hanya bercahaya secara visual, tetapi juga emosional. Pertunjukan ini menghadirkan kilas balik perjalanan dakwah Islam di tanah Kutai, mulai dari kedatangan ulama, penguatan persatuan umat, hingga peran Islam dalam tatanan sosial saat ini.

Koreografer Baharuddin dan komponis Zulkifli menjadi otak kreatif di balik pertunjukan berdurasi lebih dari dua puluh menit tersebut.

“Ini adalah penghormatan bagi warisan spiritual dan budaya kami,” ujar Baharuddin di sela rangkaian pembukaan MTQ.

“Kami ingin mempersembahkan pertunjukan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan menginspirasi,” tambahnya.

Baharuddin merancang koreografi yang memadukan elemen sejarah dan ekspresi seni kolektif, dengan dukungan kostum yang menggambarkan keberagaman etnis di Kutim, seperti Jawa, Bugis, Kutai, Dayak, dan Banjar. Setiap gerakan mencerminkan pesan simbolik tentang persatuan dan harmoni dalam naungan nilai-nilai Islam.

Zulkifli, selaku komponis, menyusun komposisi musik dengan mempertimbangkan nuansa spiritual dari lantunan ayat suci dan syair-syair Islami.

“Saya ingin musik ini tidak hanya mengiringi, tapi juga meresap ke dalam hati penonton,” tuturnya.

Penonton yang memadati area Alun-alun Bukit Pelangi tak sekadar menikmati tontonan, melainkan larut dalam suasana yang menyentuh batin. Busana tradisional yang dikenakan penari menjadi simbol inklusivitas dan harmoni budaya yang berpadu dalam cahaya Islam. Suasana syahdu mewarnai setiap segmen pertunjukan, dan sorak tepuk tangan di akhir acara menandai penghargaan publik terhadap kerja keras seniman, panitia, serta seluruh elemen yang terlibat.

Pembukaan MTQ kali ini dinilai tidak hanya menyajikan dimensi artistik, tetapi juga memperlihatkan strategi kebudayaan yang mengakar pada penguatan identitas daerah, pelestarian nilai spiritual, dan perayaan kebhinekaan. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menempatkan momentum MTQ sebagai ruang ekspresi nilai-nilai luhur, bukan sekadar ajang kompetisi tilawah.

Dengan Tari Kolosal Cahaya Islam, MTQ XLV Kaltim resmi dimulai. Namun pesan yang disampaikan melalui panggung pembuka ini telah melampaui ruang pertunjukan, menggambarkan bahwa cahaya Islam terus menyala — bukan hanya sebagai bagian dari sejarah, melainkan sebagai arah masa depan masyarakat yang berbudaya, beriman, dan damai.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version