Dailykaltim.co, Kutim – Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kutai Timur (Kutim) mencatat capaian penting setelah resmi meraih Akreditasi Utama dari Kementerian Kesehatan RI dan Lembaga Akreditasi Fasyankes Seluruh Indonesia (LASKESI) pada 25 September 2024. Sertifikasi ini menandai pengakuan terhadap mutu layanan, sistem manajemen, dan kompetensi sumber daya Labkesda yang telah memenuhi standar nasional.

Meski demikian, Kepala UPT Labkesda Kutim, Gregorius Gebo, menilai potensi besar laboratorium ini sebagai penggerak Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih belum dimanfaatkan secara optimal.

“Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini. Tapi akreditasi akan lebih bermakna jika masyarakat dan perusahaan melihat Labkesda sebagai laboratorium rujukan utama,” ujar Gregorius, Kamis (31/7/2025).

Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Labkesda memegang peran strategis tidak hanya di sektor kesehatan, tetapi juga dalam mendukung ekonomi daerah. Layanan yang tersedia mencakup pemeriksaan laboratorium klinik, analisis kesehatan lingkungan, hingga diagnosis penyakit menular. Namun, sebagian besar perusahaan di Kutim belum rutin memanfaatkan jasa tersebut, baik untuk pemeriksaan kesehatan karyawan maupun uji kualitas lingkungan kerja.

“Kalau perusahaan-perusahaan di Kutim rutin melakukan medical check-up atau pengujian lingkungan ke Labkesda, potensi PAD bisa sangat signifikan. Sayangnya, belum banyak yang melirik ke arah itu,” jelas Gregorius.

Selain pemanfaatan yang rendah, Labkesda juga menghadapi keterbatasan tenaga analis. Saat ini, hanya ada empat analis laboratorium, padahal kebutuhan ideal mencapai 16 orang.

“Kami sudah beberapa kali mengajukan formasi tambahan ke Dinas Kesehatan dan BKPSDM. Tapi belum ada realisasi. Padahal ini sangat mendesak untuk menunjang operasional dan menjaga kualitas layanan,” tegasnya.

Gregorius mengingatkan pentingnya peran Labkesda dalam situasi krisis kesehatan. Saat puncak pandemi COVID-19, laboratorium ini menjadi ujung tombak layanan diagnostik dan tes PCR, menunjukkan betapa vitalnya laboratorium daerah yang siaga dan andal.

Persoalan lain adalah aksesibilitas lokasi. Jalan menuju Labkesda sering kali menjadi kendala, terutama saat musim hujan.

“Kami juga berharap ada perhatian untuk peningkatan akses jalan. Saat hujan, jalan menuju Labkesda licin dan berlumpur. Ini menyulitkan masyarakat yang ingin berobat atau memeriksakan diri,” ujarnya.

Di akhir perbincangan, Gregorius mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memperkuat posisi Labkesda sebagai bagian dari ekosistem pelayanan publik dan ketahanan kesehatan daerah.

“Labkesda bukan hanya hadir saat situasi damai, tapi juga menjadi garda terdepan saat kondisi genting. Sudah saatnya kita semua memandangnya sebagai investasi penting untuk masa depan Kutai Timur,” pungkasnya.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version