Dailykaltim.co, Penajam – Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Waris Muin, meminta distribusi bantuan alat dan sarana pertanian kepada kelompok tani dilakukan secara adil dan transparan. Ia menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan bersama kelompok tani se-Kecamatan Babulu yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian PPU, Rabu, 9 Juli 2025.

Pertemuan ini turut dihadiri Camat Babulu, Kepala Dinas Pertanian PPU, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian, penyuluh pertanian, serta ketua dan anggota kelompok tani dari sejumlah desa di Kecamatan Babulu.

Abdul Waris menjelaskan, kehadirannya bertujuan menyambung silaturahmi sekaligus menampung langsung aspirasi para petani, terutama terkait pemanfaatan bantuan pertanian yang selama ini disalurkan pemerintah.

“Kami ingin mengetahui secara langsung siapa saja yang telah menerima bantuan dan siapa yang belum. Hal ini penting agar tidak terjadi ketimpangan yang menimbulkan kecemburuan atau isu yang tidak benar di masyarakat,” ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa bantuan dari pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) perlu dimanfaatkan secara optimal dan dirawat dengan baik. Abdul Waris menyoroti laporan bahwa masih terdapat kelompok tani yang belum pernah menerima bantuan, sedangkan sebagian lainnya memperoleh bantuan lebih dari satu kali.

“Contohnya di Desa Gunung Mulia, ada kelompok yang sejak 2016 belum pernah mendapat bantuan, sedangkan kelompok lain bisa menerima hingga empat unit traktor. Ini harus diluruskan. Kami minta penyuluh dan semua pihak terkait untuk menyampaikan data yang valid dan transparan,” katanya.

Ia juga menegaskan pentingnya pengawasan terhadap praktik pungutan liar atau jual beli bantuan, baik dalam bentuk alat, pupuk, maupun sarana lainnya. Pemerintah, kata dia, mengajak masyarakat melaporkan bila menemukan penyimpangan.

“Jangan sampai karena uang sedikit, justru harus berurusan dengan hukum. Mari kita jaga kepercayaan yang telah diberikan,” tegasnya.

Abdul Waris juga mengingatkan kelompok tani agar memelihara peralatan yang telah diberikan agar tidak menjadi beban ketika rusak karena kurang perawatan.

“Kita harus menghindari sentimen pribadi atau kelompok. Hilangkan kecemburuan, bangun keterbukaan, dan kejujuran dalam menerima serta memanfaatkan bantuan pertanian ini,” tambahnya.

Pertemuan ditutup dengan sesi tanya jawab. Wabup memberikan kesempatan kepada kelompok tani menyampaikan kendala atau ketimpangan distribusi bantuan secara langsung, termasuk bagi kelompok yang hingga kini belum pernah memperoleh bantuan.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version