Dailykaltim.co, Berau – Rapat yang dipimpin oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, turut dihadiri oleh Pj Asisten II Setda Berau, Mustakim Suharjana, perwakilan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II Kalimantan Timur, Bhakti D., Kepala Satuan Kerja Pengelola Jalan Nasional Wilayah II Kalimantan Timur (PJN 2KT), Sulistya Mahendra, serta beberapa Kepala OPD, Kepala Bagian, dan Camat Gunung Tabur, Lutfi Hidayat.

Sebelumnya, pada 5 Juni 2024, dilakukan peninjauan lapangan ke sejumlah titik longsor di Jalan Maluang hingga perbatasan Berau-Bulungan. Dari peninjauan jalan sepanjang 49,08 kilometer tersebut, ditemukan 21 titik kerusakan, dengan 4 titik prioritas yang harus segera ditangani.

Dalam audiensi, terungkap bahwa jalan nasional di Kabupaten Berau terbagi dalam tiga segmen: ruas jalan SP3 Muara Wahau – Batas Kutim – Kelay – Labanan sepanjang 123,25 kilometer, Labanan – Tanjung Redeb – dalam Kota Tanjung Redeb – Gunung Tabur – batas Bulungan sepanjang 85,83 kilometer, dan ruas jalan Gunung Tabur – Usiran – Tanjung Batu sepanjang 108,40 kilometer.

Bencana longsor di ruas jalan simpang 3 Maluang-Batas Bulungan terjadi pada Maret 2024, disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, mengakibatkan longsor sepanjang 25 meter dengan kedalaman 2,5 meter. Pada April, longsor kembali terjadi sepanjang 29 meter dengan kedalaman 3,5 meter.

Balai Besar Penanganan Jalan Nasional Wilayah II Kalimantan Timur bersama Pemkab Berau segera menetapkan status tanggap darurat sebagai dasar penanganan jalan ini. Dalam rapat tersebut, Bupati Berau menyampaikan terima kasih kepada BPJN 2KT Kementerian PUPR atas kerja sama dalam mitigasi bencana longsor di beberapa ruas jalan poros Berau – Bulungan, yang merupakan kewenangan Nasional.

Bupati Berau juga menekankan bahwa ruas jalan ini merupakan satu-satunya akses penghubung ekonomi antara Kabupaten Berau dan Provinsi Kalimantan Utara, serta akses peningkatan pariwisata di Kabupaten Berau. Ia bersyukur, berkat kerja sama yang baik, masalah longsoran di ruas jalan ini dapat segera ditangani dan diperbaiki.

Bupati juga menyoroti bahwa beberapa titik di ruas jalan SP 3 Maluang – Perbatasan Bulungan akan diperbaiki pada 2024 melalui mekanisme anggaran APBN Perubahan 2024 pada 2 titik longsoran, serta Anggaran Penanganan Tanggap Darurat pada 8 titik longsor lainnya sesuai kondisi lapangan.

Ia juga meminta agar Jembatan Sambaliung dilengkapi dengan penerangan, seperti yang ada di Jembatan Sambaliung, mengingat kondisi yang cukup gelap pada malam hari.

[UHD]

*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version