Dailykaltim.co, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) meluncurkan dan mensosialisasikan Lomba Kampung Salai (Sampah Bernilai) Lestari antar Kecamatan se-Kota Samarinda Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa pagi, 8 Juli 2025, di Arutala Ballroom, Gedung B lantai IV, Kantor Bapperida Kota Samarinda.

Kepala DLH Kota Samarinda, Endangliansya menyampaikan bahwa program Kampung Salai mendorong masyarakat melakukan pemilahan sampah rumah tangga agar terpisah sesuai jenisnya. Sampah yang dapat didaur ulang akan diolah menjadi barang bernilai ekonomis dan berpotensi memberikan penghasilan tambahan bagi pelaku program.

Langkah ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dengan hanya menyisakan sampah non-daura ulang untuk dibuang.

Pemkot Samarinda melanjutkan komitmen pelestarian lingkungan melalui pembangunan TPA modern di kawasan Sambutan, lengkap dengan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Pemerintah daerah menargetkan pengurangan pencemaran bau dan asap akibat sistem pengelolaan sampah konvensional.

Sejak tahun 2021, sebanyak 33 Kampung Salai telah terbentuk di berbagai wilayah kota Samarinda. Program ini merupakan bagian dari Probebaya, program pemberdayaan yang berbasis Rukun Tetangga, yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya pembangunan lingkungan.

Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Hero Mardanus Satyawan, mewakili Wali Kota Andi Harun, berharap lomba ini dapat mendorong masyarakat untuk membentuk lebih banyak Kampung Salai di seluruh kota.

“Pengelolaan sampah tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Diperlukan keterlibatan semua sektor dan dukungan penuh dari masyarakat,” ujar Hero.

Hero menambahkan, produksi sampah harian di Kota Samarinda mencapai rata-rata 615 ton per hari. Jumlah tersebut memerlukan penanganan serius dan pengelolaan yang lebih berkelanjutan. Pemerintah pusat telah menginstruksikan agar pengelolaan sampah dilakukan secara ramah lingkungan. Sebagai bentuk dukungan, Pemkot telah membangun TPA modern di Sambutan, yang belum lama ini mendapat kunjungan langsung dari Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq.

Menurut Hero, pengelolaan sampah yang tepat akan menghasilkan lingkungan yang bersih dan sehat, serta mendukung Samarinda sebagai kota layak huni. Kampung Salai juga memberikan nilai tambah secara ekonomi dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan warga.

Ia menutup arahannya dengan harapan agar pelaksanaan program Probebaya terus dioptimalkan untuk memperkuat pembangunan berkelanjutan menuju visi Kota Samarinda sebagai “Kota Pusat Peradaban yang Sukses Berkelanjutan”.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version