Dailykaltim.co – Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menyampaikan ketertarikannya terhadap potensi ekonomi kelapa genjah yang dinilai mampu meningkatkan pendapatan masyarakat transmigran. Hal itu ia sampaikan dalam rapat koordinasi bersama Kementerian Transmigrasi dan PTPN I, yang digelar di Kantor Kementerian Transmigrasi, Kalibata, Jakarta, Senin, 23 Juni 2025.
Data yang dipaparkan Ismail Maskromo dari Pusat Riset Tanaman Perkebunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan, budidaya kelapa genjah pada lahan seluas satu hektare dengan 200 pohon dapat menghasilkan 200 butir per pohon per tahun. Nilai pendapatan dari kelapa muda mencapai Rp320 juta per tahun, sedangkan kelapa tua mencapai Rp400 juta.
“Kalau kita budidayakan di kawasan transmigrasi akan meningkatkan pendapatan transmigran dan masyarakat di sekitarnya,” ujar Viva Yoga dalam rapat tersebut.
Ia menilai peningkatan kesejahteraan transmigran merupakan salah satu alasan penting dibentuknya kementerian ini. Menurutnya, upaya tersebut tidak bisa dijalankan secara tunggal.
“Dalam budidaya kelapa genjah ini kita harap bisa bersinergi dengan BRIN dan PTPN I,” katanya.
Viva menyebut budidaya bisa dimulai melalui penerbitan Izin Pelaksanaan Transmigrasi (IPT) atau dengan skema inti-plasma. Kementerian Transmigrasi saat ini memiliki Hak Pengelolaan Lahan (HPL) seluas 3,1 juta hektare dan mengelola 419 kawasan transmigrasi.
“Kami ingin semua kawasan transmigrasi produktif,” tuturnya.
Ia menambahkan, kementerian telah menerbitkan sejumlah IPT kepada beberapa badan usaha. Untuk memperkuat pemberdayaan transmigran, skema inti-plasma dianggap lebih memberdayakan karena mengandalkan tenaga kerja dan lahan yang sudah tersedia.
“Lahan dan tenaga kerjanya sudah ada tinggal pengelolaan dan manajemennya yang diberdayakan,” ucapnya. “Cara ini juga menguntungkan semua pihak,” tambahnya.
Dalam rapat tersebut, Maluku Utara disebut sebagai wilayah potensial untuk pilot project kelapa genjah. Provinsi tersebut memiliki lahan kosong yang luas dan minat tinggi dari para kepala daerahnya terhadap program transmigrasi.
“Dua hal inilah yang menjadi potensi untuk membudidayakan kelapa yang nilai ekonominya sangat menjanjikan, sekaligus mensejahterakan masyarakat lewat program transmigrasi,” kata Viva.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.