Dailykaltim.co, Penajam – Upaya mencegah pernikahan dini di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) semakin ditingkatkan melalui berbagai pendekatan kreatif. Salah satu inisiatif yang menarik perhatian adalah penggunaan teater musikal sebagai media edukasi bagi anak-anak remaja. 

Ahmad, Penyuluh Keluarga Berencana (KB) dari DP3AP2KB PPU yang juga menjadi inisiator kegiatan ini, menjelaskan pentingnya peran DP3AP2KB dalam perlindungan anak, khususnya dalam upaya pencegahan pernikahan dini.

“Dinas kami juga memiliki peran besar dalam perlindungan anak, terutama dalam hal usia pernikahan dini,” ujar Ahmad.

Teater musikal yang digagas oleh Ahmad ini tidak hanya sekadar pertunjukan seni. Melalui seni pertunjukan yang digabungkan dengan pesan-pesan moral, DP3AP2KB PPU berusaha memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada anak-anak remaja tentang risiko dan dampak negatif dari pernikahan dini. 

Ahmad percaya bahwa dengan menyentuh hati anak-anak melalui pendekatan yang lebih kreatif, pesan ini akan lebih mudah dipahami dan diterima.

“Oleh karena itu, kami merasa perlu untuk bergerak bersama-sama untuk memikirkan bagaimana cara terbaik menyentuh hati anak-anak remaja, salah satunya melalui drama musikal ini,” tambah Ahmad.

Tidak hanya menyentuh aspek pernikahan dini, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi tentang bahaya stunting yang sering kali terjadi akibat kurangnya pemahaman tentang gizi dalam keluarga yang menikah pada usia terlalu muda. 

Dengan membawakan cerita yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, teater musikal ini memberikan gambaran nyata kepada para penonton, khususnya anak-anak sekolah, tentang pentingnya menunda pernikahan hingga waktu yang tepat dan mempersiapkan diri dengan matang.

“Harapannya, hal ini bisa memberikan dampak yang signifikan hingga ke lapisan bawah, terutama di sekolah-sekolah,” jelas Ahmad dengan penuh keyakinan.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, DP3AP2KB PPU bekerja sama dengan beberapa sekolah di wilayah Penajam Paser Utara. Sebanyak empat sekolah turut serta dalam kegiatan teater musikal ini, dengan partisipasi sekitar 57 anak yang terlibat sebagai peserta. 

Selain itu, 14 penyuluh KB juga turut berperan aktif dalam mendampingi kegiatan ini. Ahmad menekankan bahwa kolaborasi antara penyuluh KB, guru, dan para siswa ini adalah langkah penting dalam membangun kesadaran kolektif tentang pencegahan pernikahan dini.

“Kami melibatkan beberapa sekolah dalam kegiatan ini, secara total, ada empat sekolah dengan jumlah partisipan sekitar 57 anak, serta 14 penyuluh KB yang terlibat,” terang Ahmad.

Program ini tidak berhenti pada penyelenggaraan teater musikal saja. Setelah kegiatan ini selesai, DP3AP2KB PPU terus membina para peserta melalui berbagai forum, salah satunya adalah Forum Anak. Melalui forum ini, anak-anak yang terlibat dalam kegiatan teater musikal diberikan ruang untuk terus belajar dan mengembangkan diri. 

Ahmad menegaskan pentingnya membina generasi muda secara berkelanjutan agar pesan-pesan yang disampaikan melalui kegiatan edukatif seperti ini tetap relevan dan membekas di hati mereka.

“Selain itu, kami juga membina para peserta ini melalui berbagai forum, seperti Forum Anak. Jadi, kami bersinergi dan menaungi mereka dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menyampaikan pesan penting kepada anak-anak remaja, terutama tentang stop pernikahan dini dan pencegahan stunting,” tutup Ahmad.

[RRI | ADV DP3AP2KB PPU]

*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version