Dailykaltim.co, Kutim – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian dengan memperdalam pembelajaran langsung ke daerah yang dinilai berhasil. Pada Senin, 28 April 2025, rombongan yang dipimpin Wakil Bupati Kutim Mahyunadi mengunjungi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sidenreng I Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, guna menimba pengalaman dalam pengelolaan sumber daya air sebagai penopang utama kemandirian pangan.
Kepala Dinas PSDA Sidrap, Andi Safari, menerima langsung kunjungan tersebut dan menjelaskan sistem irigasi terintegrasi yang mereka kelola. Saat ini, Sidrap mengairi sekitar 51 ribu hektare lahan pertanian dengan dukungan empat bendungan besar. Infrastruktur ini menjadi fondasi keberhasilan Sidrap dalam menjaga produktivitas pertanian sekaligus menghadapi tantangan perubahan iklim.
“Kami mengelola jaringan irigasi yang mengairi sekitar 51 ribu hektare lahan sawah. Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan empat bendungan besar yang menjadi sumber utama pengairan,” ujar Andi Safari.
Wakil Bupati Mahyunadi menyampaikan rasa kagum terhadap sistem yang diterapkan Sidrap dan menegaskan bahwa kehadiran rombongan Kutim bukan untuk membandingkan, tetapi murni untuk belajar dari praktik terbaik.
“Kami hanya memiliki sekitar 2.500 hektare sawah, jauh dibandingkan dengan Sidrap yang mengelola lebih dari 50 ribu hektare. Namun, semangat kami sama, yakni ingin mengoptimalkan potensi yang ada. Hasil produksi padi kami saat ini sekitar lima ton per hektare. Target kami tahun ini meningkat menjadi enam ton,” katanya.
Sidrap yang kini mampu menghasilkan 13 ton gabah per hari menjadi contoh konkret bagi Kutim dalam menyusun strategi ketahanan pangan. Mahyunadi menyatakan tekad untuk memperbaiki seluruh ekosistem pertanian, mulai dari pengembangan infrastruktur hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
“Kami tidak ingin mengambil jalan coba-coba. Kami ingin belajar dari praktik terbaik, dari daerah yang sudah membuktikan keberhasilannya,” tegasnya.
Plt Kepala Dinas PUPR Kutim, Joni Abdi Setia, juga menyoroti pentingnya aspek kelembagaan dalam manajemen irigasi. Ia mengakui bahwa Kutim masih menghadapi tantangan sumber daya manusia, namun optimistis mampu mengejar ketertinggalan melalui kolaborasi dan pertukaran pengetahuan.
“Dalam hal pengelolaan irigasi, Sidrap sudah sangat terstruktur. Di Kutim, kami masih terkendala keterbatasan SDM, sehingga efektivitas belum maksimal. Karena itu, kami akan terus belajar, membangun koneksi, dan menyesuaikan langkah-langkah yang diperlukan,” ujar Joni.
Ia menambahkan bahwa hubungan baik antarpejabat kedua daerah menjadi modal berharga untuk pertukaran ilmu yang lebih cair.
“Kebetulan Kepala Dinas di sini adalah kakak kelas saya sewaktu sekolah. Tidak ada sekat. Pertukaran ilmu berlangsung alami,” imbuhnya.
Kunjungan ini diharapkan membuka jalan kerja sama lebih luas antara Kutim dan Sidrap, khususnya dalam pengembangan sektor pertanian dan pengelolaan air berkelanjutan. Bagi Kutim, Sidrap menjadi laboratorium hidup pertanian yang pantas dijadikan panutan.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.