Dailykaltim.co, Penajam – Gedung baru RSUD Sepaku berdiri megah, lengkap dengan berbagai fasilitas medis seperti ruang operasi, ICE (Intensive Care Emergency), NICU (Neonatal Intensive Care Unit), PICU (Pediatric Intensive Care Unit), serta tempat tidur rawat inap.
Namun, hingga kini layanan operasi belum bisa dijalankan secara penuh. Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sementara waktu mengandalkan kerja sama kontraktual untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di wilayah tersebut.
“Nah untuk sekarang kita memanfaatkan kontrak, baik kontrak dengan yang ada di RAPB maupun dengan RS Samboja. Sekarang sudah berjalan, tetapi terkait kegiatan operasi kamar bedah belum berjalan,” kata Kepala Dinas Kesehatan PPU, Jansje Grace Makisurat.
Meski kamar operasi telah tersedia, belum adanya dokter bedah dan anestesi menjadi kendala utama dalam pengoperasian layanan tersebut. Situasi ini membuat Pemda PPU belum bisa mengoptimalkan penggunaan seluruh fasilitas medis yang tersedia di RSUD Sepaku.
Sementara itu, sejumlah layanan lain tetap berfungsi dengan dukungan skema kontrak dan kolaborasi antarfasilitas kesehatan, termasuk RS Samboja di wilayah tetangga. Pendekatan ini dianggap sebagai solusi jangka pendek sembari menunggu tenaga kesehatan spesialis yang dibutuhkan.
“Di sana itu ada kamar operasi, kemudian ada ICE, NICU, PICU dan beberapa tempat tidur untuk rawat inap,” ujar Jansje.
RSUD Sepaku merupakan fasilitas vital dalam mendukung pelayanan kesehatan di kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Karena itu, percepatan pengisian tenaga medis menjadi perhatian penting.
Tanpa kehadiran SDM yang memadai, rumah sakit tersebut belum bisa beroperasi secara mandiri dalam penanganan kasus-kasus gawat darurat yang membutuhkan tindakan bedah.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.