Dailykaltim.co – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menyatakan dukungan terhadap pengembangan gim horor naratif “Agni: Village of Calamity” yang digarap oleh studio lokal Separuh Interactive. Kementerian Ekonomi Kreatif memandang potensi gim tersebut sebagai Intellectual Property (IP) Indonesia yang mampu bersaing di pasar global.
Dukungan ini disampaikan langsung dalam pertemuan di Autograph Tower, Jakarta, Rabu, 16 Juli 2025, sebagai bagian dari strategi pemerintah mendorong pertumbuhan industri gim nasional yang bernilai ekonomi tinggi.
“Yang kita dukung bukan hanya produknya, tapi juga proses kreatif, keberanian bercerita, dan dorongan untuk mengembangkan IP yang kuat dan berkelanjutan,” ujar Irene.
Ia menilai gim Agni sebagai karya indie Indonesia yang tidak hanya unggul dalam aspek sinematik, tetapi juga berani mengangkat isu sosial seperti trauma perempuan melalui pendekatan visual yang artistik dan berakar pada identitas lokal. Irene juga menegaskan perlunya membangun ekosistem yang mendukung keberlanjutan IP, tidak sekadar mengejar produk jadi.
Wamen Ekraf turut menyampaikan sejumlah masukan strategis dalam pengembangan gim tersebut, termasuk eksplorasi aktivasi kreatif seperti rumah hantu berbasis narasi Agni, serta perluasan pemanfaatan IP ke lintas platform. Irene membuka ruang kolaborasi antara pengembang dengan berbagai pihak, termasuk merek dagang, selama langkah tersebut sejalan dengan penguatan ekosistem kreatif nasional.
“Kalau kita bisa dukung dari awal dan bantu jembatani ke pihak swasta maupun publik, bukan tidak mungkin IP ini bisa berkembang ke banyak bentuk lain: film, grafis, merchandise, bahkan pameran,” kata Irene.
Tim Separuh Interactive menjelaskan bahwa proses produksi gim Agni dilakukan secara mandiri dengan memberdayakan talenta lokal dari berbagai bidang, termasuk seni visual, animasi, hingga pemrograman. Dengan pendekatan in-house, mereka menargetkan hasil produksi berkelas global yang juga membuka peluang kolaborasi lintas subsektor ekonomi kreatif seperti musik, fesyen, dan film.
“Yang mahal sekarang bukan teknologi, tapi empowerment. Kita ingin membangun ekosistem, bukan hanya satu produk,” tutur Surgadeva, sutradara kreatif gim Agni.
Ia menambahkan, timnya telah menggandeng sejumlah musisi dan komposer lokal untuk mengisi *soundtrack*, serta membuka kemungkinan kolaborasi lebih luas bersama merek maupun institusi yang relevan.
Gim Agni: Village of Calamity direncanakan rilis pada kuartal ketiga 2026 untuk platform PC dan konsol. Cerita dalam permainan ini mengikuti perjalanan seorang operator investigasi penculikan anak yang dihantui rasa bersalah dan dipaksa menghadapi realitas yang berubah. Hijab yang dikenakan karakter utama menjadi simbol pengendalian diri dalam menghadapi trauma, dan berperan penting dalam alur cerita non-linear.
“Kami sangat mengapresiasi Kemenekraf yang sudah membuka ruang diskusi, memberi arahan, serta mendukung pengembang gim lokal seperti kami. Bahkan hanya dengan diingat dan dinotis saja sudah sangat berarti,” kata Yudi Tukiaty, Business Growth Director Separuh Interactive.
Yudi juga mengungkapkan bahwa IP Agni tengah dijajaki untuk kolaborasi komersial secara organik dengan berbagai merek lokal.
“Dengan dukungan yang tepat, kami percaya industri gim Indonesia bisa tumbuh sebagai pilar ekonomi kreatif digital,” ujarnya.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.