Dailykaltim.co – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai integritas dunia pendidikan Indonesia masih perlu perbaikan menyeluruh. Hal itu terungkap dalam peluncuran Indeks Integritas Pendidikan 2024 yang digelar di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Jumat, 25 April 2025.
Indeks yang bersumber dari Survei Penilaian Integritas (SPI) ini mencatat skor nasional sebesar 69,50. Angka tersebut menempatkan kondisi integritas pendidikan pada level korektif, mengisyaratkan perlunya pembenahan karakter peserta didik, ekosistem sekolah, serta tata kelola lembaga pendidikan.
Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan bahwa hasil indeks ini harus menjadi peringatan serius.
“Kalau angka ini kita biarkan, bisa jadi malapetaka. Pendidikan harus jadi benteng utama pencegahan korupsi,” ujar Setyo.
Survei tahun ini menjangkau 36.888 satuan pendidikan dari 507 kabupaten/kota di 38 provinsi, melibatkan hampir 450 ribu responden yang terdiri dari siswa, orang tua, guru, dan kepala sekolah. Cakupan survei 2024 ini lebih luas dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya tingkat provinsi, memberi gambaran lebih dalam mengenai tantangan integritas di seluruh Indonesia.
Setyo mengingatkan bahwa pembangunan menuju Indonesia Emas 2045 harus dimulai dari pendidikan yang berintegritas.
“Kita butuh peserta didik yang tidak hanya cerdas, tapi juga berintegritas. Jangan sampai perilaku korupsi diwariskan ke generasi berikutnya,” tegasnya.
KPK mendorong penguatan pendidikan antikorupsi (PAK) secara komprehensif, mulai dari pengintegrasian ke dalam kurikulum, penanaman budaya sekolah yang bersih, hingga peran teladan para guru.
Sebagai bentuk komitmen, KPK bersama berbagai pemangku kepentingan menandatangani Komitmen Bersama Penyelenggaraan Pendidikan Antikorupsi. Hingga kini, 83,7 persen pemerintah daerah telah menyusun regulasi terkait PAK dan siap mendukung tindak lanjut hasil survei ini.
Deputi Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana menyebut bahwa SPI bukan sekadar laporan, melainkan dasar untuk memperbaiki sistem pendidikan.
“Dampaknya diharapkan membentuk sistem pendidikan yang bersih, akuntabel, dan melahirkan generasi berintegritas,” ujarnya.
Wakil Menteri Dikti Saintek, Stella Christie, juga menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai antikorupsi sejak jenjang pendidikan paling dasar. Menurutnya, budaya jujur dan tanggung jawab harus menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional.
Sebagai tindak lanjut, KPK akan mengirimkan hasil survei ke seluruh provinsi dan melakukan monitoring intensif, terutama di daerah yang memiliki indeks integritas di bawah rata-rata nasional.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.