Dailykaltim.co – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung ekonomi nasional, mencakup sekitar 99% total unit usaha di Indonesia dan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga 60,51%. Selain itu, sektor ini menyerap hampir 97% tenaga kerja di Indonesia.
Namun, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional masih rendah, baru mencapai sekitar 15,7% dari total ekspor nasional, dibandingkan dengan Singapura (41%) dan Thailand (29%).
“Ini menjadi pekerjaan besar kita. Presiden Joko Widodo pernah berpesan agar UMKM kita tidak hanya terus naik kelas, go digital, dan menguasai pasar lokal, tetapi juga mampu go international untuk menembus pasar ekspor dan global,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat membuka “Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia” yang diinisiasi Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, PT HM Sampoerna Tbk, dan Japan External Trade Organization (JETRO) Indonesia di Jakarta, Senin (22/7/2024).
Untuk mendukung ekspor UMKM, Pemerintah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Peningkatan Ekspor Nasional, termasuk Kelompok Kerja (Pokja) Peningkatan Ekspor UMKM, dengan KADIN sebagai salah satu anggotanya.
“Saya mengapresiasi langkah KADIN Indonesia dan Sampoerna yang terus mendorong peningkatan kapasitas pelaku UMKM agar bisa naik kelas hingga merambah pasar global. Melalui kegiatan seperti Pesta Rakyat UMKM ini, diharapkan muncul kolaborasi baru untuk mendorong UMKM Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok industri global,” jelas Menko Airlangga.
Berbagai dukungan pembiayaan juga telah disediakan untuk UMKM, seperti pembiayaan Ultra Mikro (UMi), Kredit Usaha Rakyat (KUR), PNM Mekaar, dan PNM Ulaam. Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI) juga menyediakan fasilitas pembiayaan bagi UMKM ekspor melalui Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja Ekspor (PMKE).
Dukungan program penguatan kapasitas UMKM ekspor, termasuk pembiayaan serta inovasi seperti pelatihan dan pendampingan berbasis digital, sangat penting untuk memperluas basis UMKM ekspor. Penyusunan database UMKM ekspor juga menjadi penting agar program dapat disinergikan dan tepat sasaran.
Peningkatan akses informasi pasar melalui perwakilan Indonesia di negara lain, diaspora Indonesia, serta lembaga di negara mitra juga perlu ditingkatkan untuk mendorong ekspor produk UMKM. Pemerintah mengapresiasi program WikiExport, kerja sama KADIN dengan Jepang yang memanfaatkan teknologi untuk menghubungkan UMKM dengan pelaku usaha dan pembeli di Jepang.
“Dengan diluncurkannya WikiExport, UMKM diharapkan dapat memanfaatkannya untuk memperoleh informasi terkait ekspor dengan mudah. Saya mendorong agar program serupa dapat diinisiasi dengan negara-negara lainnya,” kata Menko Airlangga.
Program WikiExport, yang dikembangkan KADIN Indonesia sejak Oktober 2022, telah memberikan pendidikan dan pelatihan ekspor bersertifikat kepada lebih dari 200 UMKM. Pada 2023, program ini berhasil membawa 9 UMKM Indonesia siap ekspor untuk mengikuti business matching.
Sampoerna juga konsisten membina dan mendampingi pelaku UMKM agar semakin naik kelas dan merambah pasar global. Melalui Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna untuk Indonesia”, Sampoerna memiliki dua program unggulan untuk pemberdayaan UMKM: Sampoerna Retail Community (SRC) bagi toko kelontong dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), yang telah membina lebih dari 320.000 pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
“Saya minta untuk bisa bekerja sama dengan Kartu Prakerja. Prakerja telah melatih 18 juta alumni dalam tiga tahun. Jumlah peserta SRC dan SETC masih terlalu kecil, harus bisa naik ke ratusan ribu, supaya kita memiliki lebih banyak entrepreneur. Mulai dengan paket online, lalu masuk ke offline,” pungkas Menko Airlangga.
[RRI]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.