Dailykaltim.co, Kutim – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengambil langkah strategis dalam percepatan reformasi birokrasi dengan menyelenggarakan Sosialisasi Manajemen Talenta dan peluncuran Corporate University (Corpu) ASN Kutim. Acara ini digelar di Hotel Royal Victoria, Sangatta Utara, Rabu, 23 Juli 2025, dan dibuka secara resmi oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Kutim menandai pergeseran paradigma pengelolaan aparatur sipil negara dari pendekatan administratif ke arah manajemen talenta berbasis data, sistem merit, serta pengembangan kompetensi berkelanjutan. Bupati Ardiansyah menegaskan bahwa pemetaan sumber daya manusia yang menyeluruh menjadi fondasi penting dalam perumusan kebijakan kepegawaian yang tepat sasaran.
“ASN memegang peran strategis dalam pembangunan. Tapi agar benar-benar berdampak, mereka harus dikembangkan sesuai kompetensi. Sistem merit menuntut kita menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat,” ujar Ardiansyah dalam sambutannya.
Menurutnya, pemetaan talenta tidak sekadar menjadi rutinitas administratif, tetapi menjadi langkah kunci dalam merancang arah pengembangan karier, promosi, hingga peningkatan kapasitas ASN secara terukur dan berkelanjutan.
“Untuk mendorong ASN yang mampu membawa perubahan positif, kompeten, dan berintegritas tinggi, kita harus mulai dari peta talenta. Tanpa itu, birokrasi hanya berputar di tempat,” tegasnya.
Implementasi manajemen talenta mulai dijalankan secara bertahap oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kutim, salah satunya melalui uji kompetensi berkala setiap dua hingga tiga tahun. Langkah ini bertujuan menyelaraskan penugasan dengan kapabilitas individu ASN.
Sebagai bagian dari transformasi ini, Pemkab juga meluncurkan Corpu ASN Kutim. Menurut Ardiansyah, platform ini bukan lembaga pendidikan formal, melainkan ekosistem pembelajaran digital yang diselaraskan dengan arah pembangunan daerah dan kebijakan nasional.
“Corpu adalah komitmen kita untuk terus mendorong ASN Kutim belajar dan berkembang. Di era digital, cara kerja pun berubah. Belajar harus fleksibel, kolaboratif, dan berbasis kebutuhan riil,” jelasnya.
Melalui Corpu, ASN Kutim diharapkan memiliki akses terhadap pengembangan kompetensi secara mandiri maupun terstruktur. Hal ini diyakini mampu menciptakan budaya kerja birokrasi yang adaptif, solutif, dan berorientasi hasil.
Selain isu pengembangan SDM, Bupati Ardiansyah juga menyoroti kondisi fiskal nasional yang berdampak terhadap pembangunan di daerah, termasuk Kutai Timur. Ia menyebut bahwa efisiensi anggaran pusat, seperti pemangkasan belanja kementerian, turut memengaruhi akselerasi program kerja di tingkat daerah.
“Bahkan di Kutim, kita masih berkutat dengan realokasi anggaran. Tapi kegiatan pembangunan tetap harus jalan. Kita terus percepat penyelesaian,” katanya.
Dalam situasi fiskal yang terbatas, Ardiansyah menekankan pentingnya penguatan kapasitas ASN agar pelayanan publik tetap berjalan optimal. Ia juga mengingatkan pentingnya integritas dan akuntabilitas dalam penggunaan teknologi digital untuk mendukung sistem kinerja ASN.
“Dulu saya sering mampir ke meja pegawai untuk lihat janji kinerja mereka. Sekarang sudah digital. Tapi jangan sampai teknologi dijadikan alasan dan disalahgunakan, harus sesuai regulasi,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan program-program pemerintah sangat bergantung pada keselarasan visi dan misi antara pimpinan dan seluruh ASN. Ia mengajak para pegawai untuk menjadikan pekerjaan sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik.
“Aksi perubahan bukan lips service. Tapi harus jadi dorongan untuk bekerja lebih baik. Saya tidak bisa bekerja sendiri. ASN-lah penggerak utama visi misi pemerintahan,” pungkas Ardiansyah.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi BKPSDM Kutim, Mirza Wahyudi, mewakili Kepala BKPSDM Misliansyah, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bukti komitmen Pemkab Kutim dalam mencetak ASN yang profesional dan berdaya saing tinggi.
“Dengan adanya pemetaan talenta dan Corpu, arah pengembangan kompetensi ASN akan lebih terstruktur, objektif, dan responsif terhadap perubahan. Ini penting untuk mendukung tercapainya target pembangunan daerah,” ujar Mirza.
Ia menjelaskan bahwa sosialisasi ini memberikan pemahaman mendalam kepada para pimpinan perangkat daerah dan pengelola kepegawaian mengenai penerapan manajemen talenta secara menyeluruh, mulai dari perencanaan karier, pengembangan kompetensi, promosi jabatan, hingga penilaian kinerja secara terukur.
Kegiatan ini diikuti oleh 170 peserta yang terdiri atas pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator, pejabat fungsional, serta pengelola kepegawaian dari berbagai perangkat daerah. Acara ditutup dengan testimoni perwakilan Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang menekankan pentingnya sinkronisasi strategi pengembangan ASN daerah dengan arah kebijakan nasional.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.