Dailykaltim.co, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda terus memperkuat komitmennya dalam membangun ruang publik yang fungsional, nyaman, dan berkelanjutan. Wali Kota Samarinda, Andi Harun, bersama jajaran pemerintah kota meninjau langsung progres dua proyek strategis, yakni rehabilitasi Masjid Raya Darussalam dan pembangunan tahap kedua Pasar Pagi Samarinda, pada Jumat, 25 Juli 2025.
Peninjauan dimulai dari Masjid Raya Darussalam, yang saat ini tengah menjalani proses rehabilitasi besar. Wali Kota menyebutkan bahwa pekerjaan telah mencapai hampir 50 persen, mencakup perbaikan interior (60 persen) dan penataan area luar (40 persen). Renovasi difokuskan pada kubah, tempat wudhu dan toilet, tata pencahayaan, serta penambahan fasilitas parkir.
“Dulu bagian dalam masjid terasa gelap karena desain lighting lama. Sekarang sudah terang. Kami tata ulang sistem pencahayaannya agar jamaah merasa lebih nyaman,” ujar Andi Harun.
Ia juga menambahkan bahwa pembangunan jalur paving yang mengelilingi area parit masjid akan dilakukan pada 2026. Membran pelindung kendaraan dan jamaah turut disiapkan sebagai pelengkap estetika dan fungsi utilitas masjid.
“Masjid ini kita perindah, kita tata ulang. Tujuannya agar masyarakat bisa beribadah dalam suasana yang bersih, aman, dan nyaman. Karena kebersihan itu bagian dari iman,” katanya.
Wali Kota turut mengapresiasi kinerja kontraktor yang dianggap menunjukkan progres signifikan. “Saya lupa siapa kontraktornya, tapi hasilnya di lapangan sangat baik. Kontraknya sampai 27 Desember, dan kami optimis bisa selesai tepat waktu,” tambahnya.
Usai dari masjid, rombongan melanjutkan kunjungan ke proyek revitalisasi Pasar Pagi Samarinda. Pembangunan pasar tradisional ini memasuki tahap kedua dan hampir seluruh lapak serta kios telah terpasang.
“Hampir seluruh lapak dan kios sudah terpasang, baik yang besar, sedang, maupun kecil. Ini pertanda struktur utamanya sudah mendekati selesai dan siap untuk mendukung aktivitas ekonomi warga,” jelas Wali Kota.
Pasar Pagi dirancang tanpa sistem pendingin ruangan (AC) untuk menekan biaya operasional jangka panjang. Sebagai gantinya, bangunan memanfaatkan ventilasi alami untuk menjaga sirkulasi udara tetap sehat.
“Sirkulasi udara kami pastikan sehat. Kami menghindari penggunaan AC agar biaya operasional rendah, dan ventilasi alami bisa bekerja maksimal,” ucapnya.
Fasilitas toilet juga disediakan di setiap lantai, masing-masing empat unit. Selain fungsi dasar, desain lantai atas pasar memungkinkan pengunjung menikmati panorama Sungai Mahakam, yang diharapkan menjadi nilai tambah secara wisata dan sosial.
“Pasar tradisional itu bukan cuma tempat transaksi jual beli. Di situ ada interaksi, ada suasana kekeluargaan. Itulah yang membedakannya dari pasar modern. Kami ingin itu tetap hidup di Pasar Pagi ini,” kata Andi Harun.
Kunjungan berlanjut ke kawasan Gang Pandai, akses penting yang dulunya digunakan sebagai jalur bongkar muat Pasar Pagi. Saat ini, jalur tersebut menyempit akibat keberadaan bangunan non permanen. Pemerintah berencana membuka kembali akses ini guna mendukung kelancaran distribusi barang.
“Fungsinya harus dikembalikan. Kita akan buka jalur bongkar muat langsung dari luar ke dalam pasar agar distribusi barang berjalan lancar,” tegasnya.
Pasar Pagi juga mengusung konsep pengelolaan limbah dan kebersihan berkelanjutan melalui pendekatan arsitektur ramah lingkungan. Pemerintah mengajak masyarakat turut berperan menjaga lingkungan sekitar dan mendukung pemanfaatan ruang publik secara optimal.
Andi Harun menyampaikan bahwa kedua proyek ini—rehabilitasi masjid dan revitalisasi pasar—merepresentasikan visi Pemerintah Kota Samarinda dalam membangun fasilitas publik yang berakar pada nilai sosial masyarakat.
“Kami tidak hanya bangun gedung, tapi juga suasana. Masjid dan pasar itu pusat peradaban warga. Kalau ruang-ruang itu tertata dengan baik, maka warganya juga akan tumbuh dengan baik,” pungkasnya.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.