Dailykaltim.co, Penajam – Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun, meluncurkan Program Kampung Iklim (Proklim) dan bank sampah di 15 desa/kelurahan di seluruh Kabupaten PPU pada Jum’at (02/02/2024).
Acara tersebut diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU di Pantai Gelora Desa Api-Api Kecamatan Waru.
Dalam pidatonya, Pj Bupati PPU Makmur Marbun menekankan pentingnya implementasi Proklim di setiap desa/kelurahan segera setelah peluncuran, termasuk pembentukan kampung iklim dan bank sampah.
Selain itu, ada upaya ketahanan pangan yang melibatkan mitra dari Proklim, seperti sektor usaha, perguruan tinggi, lembaga non-Pemerintah, LSM, dan mitra pembangunan lainnya. Kegiatan pengembangan Proklim akan mencakup pelatihan, bimtek, sosialisasi, serta bantuan sarana dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
“Saya berharap agar 15 desa/kelurahan yang menjadi kampung iklim dan bank sampah hari ini tidak hanya tinggal sebagai nama saja, tetapi harus segera diimplementasikan,” ujar Makmur Marbun.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada perusahaan dan pihak lain yang berpartisipasi dalam Proklim di Kabupaten PPU sebagai mitra pendukung. Konsep Proklim mengusung pemberdayaan masyarakat berbasis sumber daya lokal dan berkelanjutan.
“Saya mengajak pelaku usaha lainnya untuk bermitra dan mengembangkan Proklim di desa atau kelurahan lainnya, sehingga Kabupaten PPU akan memiliki banyak kampung iklim dan mencapai target dari pemerintah pusat,” tambahnya.
Kepala DLH PPU, Tita Deritayati, menjelaskan bahwa mereka telah membentuk kampung iklim di 11 desa dan kelurahan pada tahun 2023 dan 1 kelurahan pada tahun 2022. Tahun ini, mereka akan membentuk 15 kampung iklim di berbagai wilayah, termasuk Kelurahan Buluminung, Gersik, Riko, dan Sepan di Kecamatan Penajam, serta Desa Api-Api dan Desa Sesulu di Kecamatan Waru.
Di Kecamatan Babulu juga akan dibentuk kampung iklim di Desa Labangka, Desa Labangka Barat, Desa Gunung Makmur, Desa Gunung Mulia, Desa Gunung Intan, Desa Sebakung Jaya, Desa Rawa Mulia, Desa Sri Raharja, dan Desa Sumber Sari.
Tita juga menekankan perlunya pengembangan kegiatan Proklim melalui peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaan lokal, pembuatan rencana aksi berdasarkan hasil identifikasi sumber emisi gas rumah kaca, serta kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung pengembangan Proklim.
“Mari kita fokus pada tujuan Proklim untuk memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.