Dailykaltim.co, Kutim – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Dinas Kesehatan menggelar kegiatan deteksi dini Tuberkulosis (TBC) menggunakan layanan radiografi toraks keliling (mobile X-ray) di Desa Benua Baru, Kecamatan Muara Bengkal, Senin (14/4/25). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Active Case Finding (ACF) yang dilaksanakan dengan dukungan District Public Private Mix (DPPM) Kutim.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hasanal, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menemukan kasus TBC sedini mungkin dan memutus mata rantai penularannya. Ia menekankan bahwa setiap satu penderita TBC berpotensi menularkan kepada sepuluh orang lainnya apabila tidak segera ditangani.
“Kegiatan ini penting untuk mencegah penyebaran TBC. Jika tidak kita tangani sejak sekarang, maka target eliminasi TBC pada tahun 2030 sulit dicapai,” ujar dr Bahrani.
Radiografi toraks keliling ini memungkinkan warga di wilayah terpencil mendapatkan akses langsung terhadap layanan pemeriksaan paru-paru menggunakan alat canggih yang biasa tersedia di rumah sakit besar. Di hari yang sama, pemeriksaan serupa juga dilakukan di Kecamatan Kombeng.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dr Ivan Hariyadi. Ia menyampaikan bahwa penggunaan teknologi toraks digital sangat membantu proses deteksi dini dan penanganan kasus TBC di daerah.
“Dengan teknologi ini, petugas kesehatan dapat mengetahui kondisi pasien secara cepat dan akurat, bahkan sebelum gejala muncul,” jelas dr Ivan.
Ketua DPPM Kutim sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Kutim, Siti Robiah, juga turut memantau langsung pelaksanaan program ACF. Ia mendorong para kader PKK hingga tingkat desa untuk aktif menyosialisasikan pentingnya deteksi dini TBC kepada masyarakat.
“Penyuluhan harus dilakukan hingga ke rumah-rumah agar masyarakat memahami bahaya TBC dan cara pencegahannya,” kata Siti Robiah.
Selain memantau jalannya pemeriksaan, Siti Robiah juga membagikan makanan tambahan (PMT) kepada masyarakat yang mengikuti pemeriksaan sebagai bentuk dukungan terhadap pemenuhan gizi warga.
Camat Muara Bengkal, Nur Hadi, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa sekitar 200 warga telah mengikuti pemeriksaan dalam sehari.
“Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala,” ungkap Nur Hadi.
Program ACF ini menjadi bagian dari upaya kolaboratif lintas sektor dalam rangka mempercepat penanggulangan TBC di Kutim. Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan akan digunakan sebagai dasar perencanaan intervensi lanjutan oleh Dinas Kesehatan.
Pemkab Kutim berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan layanan kesehatan, terutama di wilayah yang sulit dijangkau, guna memastikan bahwa seluruh masyarakat memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung tercapainya target Indonesia bebas TBC pada tahun 2030.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.