Dailykaltim.co, Penajam – Perubahan pola usaha budidaya tambak di wilayah pesisir Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai menunjukkan kecenderungan baru.
Sejumlah petani tambak kini mulai mengandalkan rumput laut sebagai sumber utama pendapatan, menggantikan posisi bandeng dan udang yang sebelumnya menjadi komoditas utama.
Anggota DPRD PPU, Sujiati, menilai pergeseran ini sebagai momentum penting untuk mengatur ulang pemanfaatan ruang tambak secara terpola dan berkelanjutan.
“Karena memang dibanding dengan bandeng, lebih menguntungkan rumput lautnya ketimbang bandengnya,” ujar Sujiati dalam keterangannya.
Menurut Sujiati, dalam satu petak tambak, umumnya pembudidaya mengelola tiga komoditas sekaligus—yakni udang, bandeng, dan rumput laut—yang hidup dalam satu ekosistem perairan.
Namun, dari ketiganya, hasil panen rumput laut terbukti memberikan nilai ekonomi lebih stabil, bahkan lebih cepat menghasilkan dibandingkan bandeng dan udang yang memiliki risiko lebih tinggi dalam budidaya.
“Komoditas di dalam satu tambak itu kan ada udang, bandeng, dan rumput laut hidup dalam ekosistem itu. Pemanfaatan ruangnya harus terpola,” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa tantangan utama dalam budidaya bandeng dan udang selama ini adalah fluktuasi harga, penyakit, serta kebutuhan pakan dan perawatan intensif.
Sementara rumput laut, khususnya jenis sangu-sangu, memerlukan perawatan yang relatif lebih ringan, dengan masa panen lebih cepat, dan permintaan pasar yang cukup tinggi.
Oleh karena itu, petani cenderung mulai menggeser fokusnya untuk meningkatkan produktivitas rumput laut sebagai strategi bertahan.
[RRI | ADV DPRD PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.