Dailykaltim.co, Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus memperkuat peran pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam ekosistem investasi lokal.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Nurlaila, menyebut UMKM sebagai tulang punggung dalam jumlah pelaku usaha di wilayah PPU, meski secara nominal investasi masih kalah dari skala menengah dan besar.
“Memang kemarin di zaman Pj Bupati PPU, Makmur Marbun, itu UMKM itu semua harus bikin NIB. Jadi memang UMKM ini cukup besar ya dari seluruh pelaku usaha atau investasi yang ada di PPU,” ujar Nurlaila saat ditemui di kantornya.
Ia menggarisbawahi bahwa dari sisi kuantitas, UMKM mendominasi daftar pelaku usaha di daerah. Namun, skala investasinya masih jauh di bawah kelompok menengah dan besar yang meskipun jumlahnya lebih sedikit, mampu menyumbang nilai investasi lebih tinggi secara keseluruhan.
“Kalau dari skala jumlah memang lebih banyak, tetapi karena permodalan pasti lebih kecil. Karena kalau pelaku usaha yang sedang ke tinggi kan memang sedikit, tetapi dari sisi permodalan dan investasinya lebih besar,”jelasnya.
Meski begitu, Nurlaila menegaskan bahwa peluang UMKM di PPU sangat terbuka lebar, terutama dengan kemudahan akses yang kini diberikan melalui sistem Online Single Submission (OSS) dan integrasi ke dalam platform pengadaan pemerintah seperti e-catalog lokal.
“Kalau UMKM dari sisi jumlahnya memang cukup banyak, ada ribuan,” kata dia.
Dukungan bagi UMKM, lanjutnya, tidak lagi hanya datang dari intervensi langsung pemerintah daerah melalui SKPD teknis, tetapi juga melalui ekosistem kolaboratif yang melibatkan banyak sektor, termasuk pelatihan dan pembinaan mandiri dari lembaga lain.
“Peluang UMKM ini peluangnya besar. Karena kita berharap, UMKM ini kan juga tidak hanya difasilitasi pemerintah melalui SKPD teknis, tetapi sudah banyak supportnya jadi mampu mengembangkan diri dan bisa berkompetisi,” ucap Nurlaila.
Ia pun menyebutkan pentingnya partisipasi UMKM dalam sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah sebagai salah satu cara strategis untuk meningkatkan skala usaha mereka secara langsung. Terlebih, dengan masuknya pelaku usaha mikro ke e-catalog lokal, pemerintah memiliki peluang untuk mengutamakan produk dan jasa dari wilayahnya sendiri.
“Kan UMKM kita harapkan masuk ke ecatalog, sehingga bisa berkompetisi dengan skala modal yang lebih kecil,”ujarnya.
Namun, Nurlaila menggarisbawahi bahwa tidak semua UMKM secara otomatis masuk ke ekosistem pengadaan. Mereka tetap harus menunjukkan kualitas, konsistensi, dan kelayakan secara administratif untuk dipilih dalam proyek-proyek pemerintah daerah.
“Tetapi minimal kalau mereka sudah masuk di ecatalog, UMKM ini dari semua jenis usaha yang dibutuhkan oleh pemerintah selama ini, yang mungkin kita bekerjasama dan mampu menunjukkan kualitasnya, kita akan pilih UMKM dari PPU, dari wilayah kita sendiri sebagai prioritas,” pungkasnya.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.