Oleh: Lutfia, Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
BUKU adalah jendela dunia. Buku menawarkan pengetahuan yang mendalam dan pengalaman yang sulit ditandingi. Membaca buku, terutama dalam bentuk fisik, melibatkan proses yang lebih fokus dan reflektif serta membantu pembaca memahami ide-ide secara mendalam. Buku bukan hanya soal informasi, tapi juga sebagai teman perjalanan yang menghadirkan ketenangan, imajinasi, dan wawasan baru. Membaca memungkinkan kita mengakses informasi lebih luas, memperkaya pengetahuan, dan memperdalam pemahaman kita tentang dunia.
Melalui buku, kita bisa belajar tentang berbagai hal, mengembangkan imajinasi, dan memperkuat kemampuan berpikir kritis. Buku juga memberi ketenangan dan hiburan, serta membantu kita tumbuh secara pribadi dan intelektual. Literasi membaca sangat penting karena berperan besar dalam pengembangan individu dan masyarakat. Selain itu, kegiatan membaca juga melatih kemampuan berpikir kritis, serta membantu menganalisis informasi secara objektif dan membuat keputusan yang lebih baik.
Buku di Era Modern
Di era modern, kebiasaan membaca berubah seiring dengan perkembangan teknologi dan gaya hidup masyarakat. Salah satu perubahannya adalah banyak orang yang beralih dari buku fisik ke e-book. Hal ini bisa terjadi karena e-book lebih mudah diakses daripada buku fisik, bisa dibaca dimana saja dan kapan saja. Semuanya tersedia dalam satu perangkat saja. Orang-orang lebih suka hal yang lebih sederhana seperti e-book untuk dijadikan pilihan dalam membaca.
Sekarang juga tersedia audiobook yang jauh lebih sederhana lagi. Hanya dengan mendengarkan dan menyimak, kita sudah mendapatkan informasi mengenai suatu buku. Audiobook bisa didengarkan saat melakukan aktivitas sehari-hari. Audiobook sangat cocok untuk orang yang ingin mengetahui informasi dari suatu buku tetapi tidak mempunyai waktu untuk membaca.
Pesatnya perkembangan teknologi sangat mempengaruhi cara kita membaca dan memahami informasi. Teknologi mengubah kebiasaan membaca yang dulu berpusat pada teks fisik menjadi bentuk digital. Bacaan tidak lagi terbatas pada buku, tetapi meluas ke artikel online, media sosial, dan format interaktif lainnya.
Budaya membaca buku kini kehilangan daya tariknya di kalangan generasi muda yang lebih tertarik pada konten visual dan interaktif. Mereka cenderung menganggap membaca buku sebagai aktivitas yang kaku dan kuno dibandingkan dengan pengalaman multimedia yang ditawarkan oleh teknologi modern.
Di tengah perubahan ini, muncul kekhawatiran bahwa literasi membaca yang dibangun melalui buku akan semakin memudar. Meskipun teknologi memberikan akses yang lebih luas, tampaknya lebih banyak orang yang mengalihkan perhatian daripada lebih banyak mengalihkan daripada benar-benar membantu memperkuat kebiasaan membaca.
Dampak Positif Hadirnya Layanan Digital
Di sisi sosial, digitalisasi buku memberi peluang untuk memperluas jaringan sosial pembaca. Berkurangnya minat terhadap buku fisik serta meningkatnya penggunaan e-book dan audiobook memungkinkan lebih banyak orang terhubung dalam diskusi literasi secara global. Diskusi buku yang dulunya terbatas, kini dapat mencakup pembaca dari berbagai belahan dunia. Selain itu, komunitas literasi online sering kali menyediakan ruang yang lebih inklusif, memungkinkan lebih banyak orang untuk terlibat dalam dunia literasi tanpa hambatan geografis.
Dari sisi ekonomi, buku digital memberikan memberikan dampak yang cukup besar, terutama dalam menurunkan biaya akses terhadap literasi. Harga e-book dan audiobook yang lebih murah dibandingkan dengan buku fisik memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses literatur digital tanpa harus khawatir dengan harga tinggi maupun biaya pengiriman. Sekarang ini juga sudah tersedia layanan e-book dan audiobook yang menawarkan berbagai judul buku secara gratis. Hal ini tentu saja menarik minat para pembaca untuk lebih memilih e-book dan audiobook dibandingkan dengan buku fisik.
Dalam dunia Pendidikan, akses yang lebih mudah ke buku digital membuka kesempatan belajar yang lebih fleksibel. Digitalisasi memungkinkan lebih banyak bahan ajar dari seluruh dunia yang tersedia bagi siswa. Hal ini membuka peluang untuk akses literasi global dan memberi mereka pandangan yang lebih luas tentang berbagai topik, sehingga meningkatkan pemahaman mereka terhadap isu-isu global dan perkembangan terbaru dalam berbagai bidang studi.
Dari sisi psikologi, e-book dan audiobook memiliki dampak positif dalam hal kenyamanan, aksebilitas, dan kebiasaan membaca. E-book memungkinkan pembaca untuk menyesuaikan font, ukuran teks, dan kontras, yang membuat pembaca lebih nyaman. Audiobook juga membantu pembaca untuk menyerap informasi tanpa terbatas oleh waktu dan tempat, sehingga mereka bisa multitasking dan tetap mendapatkan manfaat dari membaca.
Dampak Negatif Hadirnya Layanan Digital
Di sisi sosial, berkurangnya minat terhadap buku fisik mengarah pada penurunan interaksi tatap muka dalam komunitas literasi. Dulu orang-orang yang mengunjungi perpustakaan atau toko buku fisik memiliki kesempatan untuk bertemu, berdiskusi, dan berbagi rekomendasi buku secara langsung. Dengan bergesernya ke layanan digital, banyak orang yang merasa lebih terisolasi karena interaksi yang terjadi lebih terbatas pada dunia maya dan terkadang tidak sehangat diskusi langsung.
Dari sisi ekonomi, transisi buku fisik ke layanan digital membawa pengaruh buruk terhadap industri percetakan dan distribusi buku fisik. Buku fisik memerlukan biaya produksi yang jauh lebih tinggi, termasuk percetakan, pengemasan, dan distribusi. Hal ini membuat harga buku fisik lebih mahal dibandingkan dengan buku digital yang lebih terjangkau.
Dalam dunia Pendidikan, buku fisik memberi ruang bagi pembaca untuk merenung dan berpikir dengan lebih kritis, tanpa gangguan dari notifikasi atau aplikasi lain di perangkat digital. Meskipun e-book dan audiobook mudah diakses, sering kali mengarah pada pembacaan yang lebih cepat dan tidak mendalam, yang dapat mengurangi pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran.
Dari sisi psikologi, meskipun buku digital praktis, mereka cenderung mengurangi pengalaman membaca secara mendalam yang bisa didapatkan dari buku fisik. Pengalaman membaca melalui e-book atau mendengarkan audiobook tidak memberikan sensasi fisik yang dimiliki oleh buku, seperti mencium aroma kertas atau merasakan tekstur halaman, yang memberikan kehangatan yang hanya bisa dinikmati saat membaca buku fisik.
Menciptakan Pengalaman Membaca yang Mendalam
Meskipun e-book dan audiobook menawarkan kenyamanan dan kemudahan akses, mereka juga membawa beberapa dampak negatif yang signifikan. Buku fisik memberikan pengalaman membaca yang lebih mendalam, memungkinkan pembaca untuk terfokus tanpa gangguan.
Sementara itu, membaca di perangkat digital sering kali lebih rentan terhadap distraksi, seperti notifikasi atau kecenderungan untuk beralih ke aplikasi lain, yang bisa mengurangi konsentrasi dan keterlibatan emosional pembaca dengan materi yang sedang dibaca. Pengalaman membaca menjadi lebih dangkal dan kurang terfokus Ketika menggunakan format digital.
Ketergantungan pada e-book dan audiobook dapat mengurangi kualitas literasi itu sendiri. Pengalaman membaca yang terlalu cepat dan penuh gangguan dapat menghambat pengembangan pemahaman yang lebih mendalam dan kemampuan berpikir kritis.
Oleh karena itu, meskipun e-book dan audiobook memiliki manfaat, perlu ada upaya untuk menyeimbangkan antara penggunaan format digital dan membaca buku fisik agar kualitas literasi tetap terjaga.
*) Tanggung jawab atas opini ini sepenuhnya ada pada penulis sebagaimana tercantum, dan tidak mencerminkan pandangan atau kebijakan redaksi DailyKaltim.co.