Dailykaltim.co, Penajam – Kala data menunjukkan terjadi deflasi di akhir 2024, Margono Hadi Sutanto tahu bahwa angka-angka itu menyembunyikan cerita getir di lapangan. Harga beras anjlok, dan petani di desa-desa Penajam Paser Utara (PPU) menanggung rugi.
Di tengah stagnasi kebijakan, ia memutuskan untuk bertindak—bukan dengan wacana baru, tetapi dengan aksi kecil yang nyata.
“Makanya, kemarin kita deflasi di akhir tahun. Beras kita enggak laku. Dari situ saya tergerak. Saya bilang ke anak-anak. Ini loh, ngendalikan inflasi dan deflasi. Masa kita enggak berbuat apa-apa? Ini petani kita lagi enggak laku, lagi teriak-teriak,” ujar Kepala Dinas KUKM Perindag PPU itu.
Margono bukan sekadar bicara. Ia menginstruksikan stafnya untuk ikut membeli beras dari petani lokal secara rutin. Lewat program internal yang dikenal sebagai Bela Beli, ASN diminta membeli minimal lima kilogram beras setiap bulan. Sederhana. Tapi baginya, itulah bentuk nyata solidaritas birokrasi terhadap pelaku ekonomi akar rumput.
“Setiap bulan 5 kg saja enggak apa-apa. Ini yang dari Balikpapan saja setiap bulan bawa beras,” katanya, menyinggung warga luar daerah yang bahkan tetap konsisten membeli beras dari PPU.
Situasi ini bukan hal yang sepele. Ketika konsumsi beras turun dan pasokan berlebih, harga pun jatuh. Jika dibiarkan, petani kehilangan insentif untuk menanam. Lebih jauh lagi, ketahanan pangan lokal pun ikut terancam.
Di tengah gempuran produk luar dan pola belanja yang makin bergeser ke pasar daring, Margono menginisiasi upaya dari dalam rumah pemerintah.
Inisiatif tersebut tak hanya menyasar stafnya, tetapi juga ditujukan sebagai contoh bagi OPD lain. Meski belum seluruhnya berjalan masif, ia berharap kebijakan kecil ini bisa diperluas dan menjadi kultur birokrasi daerah—bahwa membeli produk petani sendiri adalah bagian dari kerja melayani masyarakat.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.