Dailykaltim.co, Penajam – Perkembangan distribusi air bersih di Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, Wakil Ketua I DPRD PPU, Syahrudin M Noor, menilai masih ada sebagian masyarakat yang belum mendapatkan akses penuh terhadap layanan dasar tersebut.
“Dari sekian penduduk itu mungkin masih ada yang belum terdistrubusikan air bersih,” ujar Syahrudin.
Ia menjelaskan bahwa distribusi air bersih di Waru kini telah mengalami transformasi teknis, terutama setelah sistem tenaga listrik untuk pompa air beralih dari genset ke jaringan listrik milik PLN. Perubahan ini dinilai mampu meningkatkan kontinuitas layanan yang sebelumnya terbatas hanya pada jam operasional siang hari.
“Yang jelas lewat aspirasi saya itu kemarin power plannya yang awalnya pakai genset, kalau sekarang sudah PLN. Kalau dulu jalannya siang saja, sekarang 24 jam, saya kira ini ada kemajuan,” ujarnya.
Kemajuan teknis ini, menurut Syahrudin, tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan, tetapi juga memperluas jangkauan suplai air ke daerah-daerah yang sebelumnya rawan kekeringan atau sulit terjangkau sistem jaringan air bersih.
Ia menambahkan bahwa konektivitas jaringan antarwilayah kini sudah mulai terbangun. Salah satunya adalah keberhasilan mengintegrasikan suplai air dari kawasan Lawe-Lawe ke Waru melalui sistem pipa induk yang sudah beroperasi.
“Sekarang juga sudah terkoneksi dan terintegrasi antara Waru dan Lawe-Lawe, pipa air bakunya sampai ke sana. Itu kan pipa induk,” kata dia.
Namun demikian, Syahrudin menegaskan bahwa capaian tersebut belum menutup seluruh permasalahan. Masih ada titik-titik permukiman yang belum mendapatkan distribusi optimal, terutama wilayah yang jauh dari pusat permukiman atau berada di area dengan kontur sulit.
[RRI | ADV DPRD PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.