Dailykaltim.co, Kaltim – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kalimantan Timur, Muhammad Faisal, berperan sebagai narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) yang mengangkat topik Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Media Massa yang Bertanggung Jawab, Edukatif, Jujur, Objektif, dan Sehat Industri (BEJO’S).
Diskusi ini diadakan di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Balikpapan, Jl. Jenderal Sudirman No. 1, pada Selasa (27/8/2024).
Acara ini menjadi bagian dari Rancangan Teknokratik RPJMN 2025-2029 untuk Bidang Politik dan Komunikasi dengan tema “Mewujudkan Pers dan Penyiaran yang Bertanggung Jawab, Edukatif, Jujur, Objektif, dan Sehat Industri di Daerah.”
Faisal mengungkapkan, “Indeks kemerdekaan pers di Kaltim selama dua tahun berturut-turut berada di peringkat pertama, setelah sebelumnya di posisi ketiga secara nasional. Kami berharap media di Kaltim terus merdeka.”
Faisal juga memaparkan, indeks literasi digital Kaltim berada di peringkat ketiga nasional selama dua tahun berturut-turut, sementara indeks masyarakat digital di posisi keempat nasional, dan indeks transformasi digital masuk dalam 10 besar nasional.
“Secara keseluruhan, meskipun jumlah penduduk Kaltim hanya 3,8 juta jiwa dengan luas yang setara dengan Pulau Jawa, kondisi digitalnya cukup baik,” tambahnya.
Faisal mencatat bahwa media digital di Kaltim tumbuh pesat, dari sekitar 30 media sepuluh tahun lalu menjadi 500 media saat ini, meskipun hanya sekitar 50 media yang telah diverifikasi oleh Dewan Pers.
Ia menekankan pentingnya regulasi untuk mengelola pertumbuhan ini dan menyoroti peningkatan kompetensi wartawan di Kaltim.
“PWI dan asosiasi rutin mengadakan uji kompetensi dan pelatihan, serta perusahaan media berperan dalam meningkatkan kompetensi,” kata Faisal.
Diskusi ini juga menghadirkan narasumber lain seperti Rizal Effendi, mantan Pemimpin Redaksi Kaltim Post (1995-2006), Irwansyah, Ketua KPID Kaltim, Zainal Abidin, Ketua KPID Kaltim periode 2012-2015, Nurliah, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman, serta Sonny Sumarsono dari ANSI Kaltim.
“Berbagai poin penting dari perspektif yang disampaikan oleh para narasumber serta Pemerintah Daerah sudah kami catat. Poin-poin ini akan menjadi masukan berharga dalam menyusun rekomendasi kebijakan pembangunan media massa yang bertanggung jawab, edukatif, jujur, objektif, dan sehat,” tutup Nuzula Anggraini, Direktur Politik dan Komunikasi Bappenas RI.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.