Dailykaltim.co, Kutim – Dalam Upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kutai Timur, Komunitas Guru Peduli Pendidikan (KGPP) Kutim menggelar audiensi dengan Bupati Ardiansyah Sulaiman. Pertemuan ini membahas isu-isu strategis, termasuk peningkatan kompetensi guru dan ketimpangan insentif antarjenjang pendidikan.
Ketua KGPP Kutim, Mustari, menyampaikan bahwa komunitas ini telah memiliki anggota di 18 kecamatan. Ia berharap program yang dijalankan dapat terus berkembang dan meminta arahan dari pemerintah daerah terkait langkah strategis untuk memperkuat komunitas di masa depan.
Salah satu perhatian utama KGPP adalah peningkatan kompetensi guru, khususnya di jenjang SMA dan SMK. Mustari menekankan pentingnya peran guru pendidikan menengah dalam membekali siswa agar siap memasuki dunia kerja.
“Kami ingin membekali siswa agar siap menghadapi masa depan, terutama ketika mereka lulus dan menjadi angkatan kerja,” ujarnya.
Selain itu, KGPP juga menyoroti ketimpangan insentif antara guru SMA-SMK dan guru SD-SMP. Mustari berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih terhadap kebijakan yang masih belum merata ini.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Ardiansyah menegaskan bahwa pembentukan komunitas guru seperti KGPP merupakan hal yang sah, namun ia mengingatkan pentingnya menjaga sinergi dengan organisasi yang sudah ada, seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
“Tapi ingat di pendidikan itu ada namanya PGRI. Penting bagi kita untuk tetap menjaga sinergi antara organisasi-organisasi yang ada agar tidak bertentangan satu sama lain,” pesannya.
Terkait insentif guru SMA dan SMK yang berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi, Ardiansyah mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan usulan kepada provinsi. Namun, hingga kini belum ada perkembangan lebih lanjut. Kendati demikian, ia menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan hak-hak guru di Kutai Timur.
Selain membahas insentif, Bupati juga mendorong guru dan siswa, terutama dari sekolah kejuruan, untuk lebih aktif mengembangkan keterampilan. Ia berharap para lulusan SMK tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.
Sebagai langkah konkret, Ardiansyah mengajak guru dan siswa memanfaatkan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK) guna meningkatkan keterampilan tambahan yang dapat membuka lebih banyak peluang kerja. Dengan berbagai program yang tersedia, ia optimistis generasi muda Kutim akan lebih siap menghadapi persaingan di dunia kerja.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.