Dailykaltim.co, Penajam – Meskipun tren kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menurun dalam dua tahun terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tetap meningkatkan kewaspadaan. Upaya mitigasi bencana, khususnya terhadap karhutla dan longsor, disebut sebagai dua prioritas utama dalam agenda penanggulangan bencana tahun ini.
Kepala BPBD PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro, menyebut bahwa frekuensi kejadian kebakaran hutan di wilayahnya mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun hal itu tidak membuat kewaspadaan menurun.
“Mitigasi kami terkait kebakaran hutan yang paling intensif dilakukan, kemudian longsor. Kalau kebakaran hutan kan sudah dua tahun ini kan kurang, di tahun 2024 saja mungkin hanya sekitar 10 persen kejadian,” ujar Sukadi.
Meski angka kejadian menurun, BPBD tetap memantau titik-titik panas yang berpotensi menjadi awal mula kebakaran. Sukadi menyebutkan bahwa satgas BPBD secara rutin diturunkan ke lapangan untuk mengawasi kondisi kawasan rawan. Tim ini memiliki tugas strategis dalam mendeteksi sedini mungkin adanya gejala karhutla.
“Setiap waktu kan juga kita melakukan pemantauan ke lapangan. Satgas kami selalu memantau ke lapangan, ke titik-titik panas,” katanya.
Sejumlah wilayah di PPU diketahui memiliki riwayat kebakaran musiman, terutama di kawasan hutan sekunder, semak belukar, dan lahan gambut yang tersebar di Kecamatan Babulu dan Sepaku. Pemantauan dilakukan berbasis data dari sistem deteksi dini serta laporan dari masyarakat dan perangkat desa.
“Jadi, lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi karhutla terus selalu disiaga,” tegas Sukadi.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.