Dailykaltim.co, Kutai Barat – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menargetkan pembangunan jalan akses perbatasan Tering (Kutai Barat) – Ujoh Bilang (Mahakam Ulu) dapat selesai secara fungsional pada 2027. Proyek strategis ini menjadi salah satu jalur utama penghubung dua kabupaten di wilayah pedalaman Kalimantan Timur yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji bersama jajaran Forkopimda meninjau langsung progres pembangunan hingga titik STA 41, batas wilayah antara Kutai Barat dan Mahakam Ulu, pada Minggu, 19 Oktober 2025.
“Dari 4 segmen, baru sekitar 40 persen terlaksana. Kita akan kejar segmen 2 dan 4 yang pergerakannya masih agak lambat,” kata Seno Aji didampingi Wakil Bupati Kutai Barat Nanang Ardiani dan Wakil Bupati Mahakam Ulu Suhuk di STA 41, Jalan Tering – Ujoh Bilang.
Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim diminta mempercepat penyelesaian seluruh segmen agar target akhir 2025 dapat tercapai. Sementara itu, ruas jalan dari STA 41 hingga STA 140 menjadi bagian proyek yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp459 miliar dengan skema multiyears contract hingga 2027.
Pekerjaan yang didanai APBN mencakup pembangunan 11 jembatan dan jalan beraspal, sementara kegiatan yang menggunakan APBD Kaltim difokuskan pada pembangunan jalan rigid beton. “Akan ada kombinasi aspal dan rigid. Ada juga cutfil (pemangkasan tanjakan) dengan volume besar,” jelas Wagub.
Saat ini masih terdapat sekitar 13 kilometer jalan yang belum tertangani dan memerlukan intervensi tambahan. Seno Aji meminta agar pemerintah provinsi dapat memberikan perbaikan dasar berupa pengerjaan sirtu (pasir batu) agar ruas tersebut tetap berfungsi.
Pada 2026, Pemerintah Provinsi Kaltim menyiapkan anggaran sekitar Rp165 miliar, sebelum adanya potensi pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH).
“Nanti kita akan lihat lagi berapa yang bisa kita manfaatkan. Kita harapkan 2027, semua jalan sepanjang 140 km dari Tering ke Ujoh Bilang bisa dilalui secara fungsional, termasuk dengan sepeda motor,” bebernya.
Pekerjaan jalan yang dibiayai APBD Kaltim ditargetkan tuntas pada akhir 2025, sedangkan proyek yang menggunakan APBN diharapkan selesai dua tahun berikutnya.
“Insyaallah, kita harapkan akhir 2027 dari titik nol sampai STA 140 sudah bisa dilalui dengan baik, sehingga masyarakat Kubar dan Mahulu bisa menikmati manfaat jalan ini dengan nyaman. Dan semua bisa tersenyum,” ujar Seno Aji.
Wakil Bupati Mahakam Ulu Suhuk yang turut meninjau jalur tersebut mengatakan, saat ini kondisi jalan sudah dapat dilalui kendaraan penumpang meski masih memiliki keterbatasan.
“Tapi untuk angkutan logistik maksimal truk hanya bisa mengangkut tiga ton. Lebih dari itu berat. Tanjakannya masih terlalu tinggi Pak Wagub,” ungkap Suhuk.
Peninjauan akses jalan perbatasan ini juga diikuti oleh Wakil Ketua DPRD Kaltim Ekti Imanuel, sejumlah anggota DPRD Kaltim, serta perwakilan Dinas PUPR Kaltim, termasuk Kepala Bidang Bina Marga, R. Hariadi Purwatmoko.
Dalam kesempatan tersebut, Seno Aji turut mencoba melintasi jalur tersebut menggunakan sepeda motor trail dan berbincang dengan para pekerja yang tengah menyelesaikan pembangunan jalan poros penghubung Kutai Barat–Mahakam Ulu.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.
