Dailykaltim.co – Pemerintah Indonesia memastikan proyek pengembangan baterai kendaraan listrik (EV battery) senilai US$9,8 miliar atau sekitar Rp165,3 triliun tetap berjalan, meskipun konsorsium Korea Selatan yang dipimpin LG Energy Solution dikabarkan mengurangi keterlibatannya dalam proyek tersebut.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan mitra strategis baru guna melanjutkan proyek tersebut.
“LG sudah merealisasikan investasi sebesar US$1,1 miliar dalam salah satu joint venture (JV) dan tetap berkomitmen di bidang lain. Kami juga sedang berdiskusi dengan mitra baru untuk melanjutkan proyek ini,” ujar Rosan.
Rosan menjelaskan bahwa LG tidak sepenuhnya mundur dari proyek EV battery di Indonesia, melainkan hanya menarik diri dari sebagian rencana investasi yang telah dirintis sejak 2020. Proyek ini mencakup empat joint venture yang meliputi seluruh rantai pasok, mulai dari tambang nikel, prekursor, katoda, anoda, sel baterai, hingga daur ulang.
“Mereka tidak mundur total, hanya dari sebagian proyek. Pembahasan dengan investor lain sudah berjalan,” tegas Rosan.
Di sisi lain, LG masih menjalankan komitmen investasinya melalui pabrik HLI Green Power, hasil kerja sama dengan Hyundai, yang telah memulai produksi sel baterai dengan kapasitas awal 10 GWh per tahun. Pabrik ini direncanakan akan diperluas pada tahap investasi berikutnya.
Pemerintah menekankan bahwa proyek EV battery merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat industri kendaraan ramah lingkungan. Rosan menyatakan, dengan atau tanpa LG, proyek ini tetap menjadi prioritas pemerintah dalam mendorong hilirisasi nikel dan mendukung transformasi menuju energi bersih.
“Komitmen kita jelas, hilirisasi harus jalan, dan pengembangan EV battery menjadi kunci dalam mendorong industri berbasis energi terbarukan,” kata Rosan.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.