Dailykaltim.co, Penajam – Dalam suasana Ramadan Fest 2025 yang juga menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-23 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Bupati Mudyat Noor menyampaikan bahwa wilayah yang dipimpinnya masih menghadapi tantangan serius dalam pembangunan infrastruktur.
Di hadapan Gubernur Kalimantan Timur dan para tamu undangan, Mudyat menggarisbawahi bahwa terbatasnya anggaran menjadi hambatan utama dalam mempercepat kemajuan daerah, meskipun PPU kini menjadi salah satu kawasan paling strategis sebagai gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Pada kesempatan ini, izinkan kami menyampaikan kepada Bapak Gubernur bahwa PPU kini telah berusia 23 tahun. Namun, seperti yang Bapak Gubernur lihat sendiri, dari tahun ke tahun, saat berkunjung atau melintas di daerah ini, jalannya masih lurus-lurus saja,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan bahwa dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur, PPU berada di urutan ke-9 dalam hal besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hampir seluruh anggaran yang dimiliki PPU berasal dari dana bagi hasil, bukan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Apalagi tahun ini, kami juga menerima bantuan keuangan (Bankeu), itu pun berkat dorongan Pak Gubernur saat dijabat oleh Pak Pj Akmal. Alhamdulillah, masih bisa mendapatkan sekitar Rp60 hingga hampir Rp70 miliar,” ujarnya.
Ia membandingkan dengan daerah lain yang mendapat alokasi jauh lebih besar, seperti Kabupaten Paser yang memperoleh lebih dari Rp500 miliar, dan Samarinda yang mendekati angka Rp1 triliun.
“Kami yakin, dengan Gubernur yang baru ini, yang juga memperoleh dukungan besar dari masyarakat Penajam Paser Utara hingga hampir 70% suara, perhatian terhadap daerah ini bisa lebih ditingkatkan,” ucapnya.
Sebagai wilayah penyangga utama IKN, Mudyat menekankan bahwa PPU membutuhkan pembenahan infrastruktur secara menyeluruh, khususnya pada sektor transportasi dan pariwisata. Ia berharap perhatian lebih dari Pemprov Kaltim agar PPU benar-benar siap mendukung pembangunan ibu kota baru.
“Kami sebenarnya menginginkan agar PPU mendapatkan perhatian khusus, terutama karena dengan penunjukan Kecamatan Sepaku sebagai IKN, kami berharap daerah ini bisa menjadi gerbang utama menuju IKN,” sahutnya.
Salah satu infrastruktur penting yang disorot adalah pelabuhan penyeberangan Balikpapan-PPU, yang dinilai perlu dikembangkan sebagai kawasan wisata yang representatif.
“Sebagai gerbang IKN, tentu wajah PPU harus dipermak dan dipoles sebaik mungkin. Minimal, pelabuhan yang saat ini digunakan untuk menyeberang bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata, seperti di Singapura. Sehingga, ketika orang memandang dari Balikpapan, terlihat indah, dan saat menyeberang ke Penajam, keindahannya juga terasa,” bebernya.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.