Dailykaltim.co, Bontang – Untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat sekaligus melestarikan budaya lokal, Pemerintah Kota Bontang melalui Kelurahan Guntung menggelar Erau Adat Pelas Genua. Acara ini resmi dibuka dengan meriah di Rumah Adat Kutai Kampung Adat Guntung, menampilkan prosesi adat dan tarian tradisional yang memukau.
Wali Kota Bontang Basri Rase hadir bersama Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-21, Aji Muhammad Arifin, dan sejumlah pejabat penting seperti Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bambang Cipto Mulyono, Sekretaris Daerah Aji Erlynawati, serta perwakilan dari PT Pupuk Kalimantan Timur.
Lurah Guntung, Denny Febrian, mengungkapkan bahwa Erau Pelas Benua akan berlangsung selama sepekan penuh, dengan pertunjukan budaya dan keagamaan setiap malam. Puncaknya ditandai dengan peresmian replika Rumah Kesultanan Kutai yang menjadi simbol penghormatan terhadap nilai-nilai adat.
“Setiap malam kita akan mengadakan pertunjukan kebudayaan dan keagamaan, dan hari ini dirangkai dengan peresmian replika Rumah Kesultanan Kutai,” ujar Denny.
Sultan Kutai Kartanegara yang diwakili oleh Pangeran Notonegoro memberikan penghargaan atas komitmen Pemerintah Kota Bontang dalam menjaga warisan budaya. Menurutnya, pelaksanaan yang rutin menjadi wujud nyata pelestarian adat dan budaya di Kota Bontang.
“Pembangunan replika Rumah Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura di Kelurahan Guntung ini adalah bentuk penghormatan terhadap simbol adat istiadat dan kiprah budaya Kesultanan Kartanegara,” ujar Pangeran Notonegoro.
Wali Kota Basri Rase menegaskan pentingnya tradisi Erau Pelas Benua untuk memperkuat identitas masyarakat. Ia juga menyebut acara ini sebagai ajang promosi pariwisata dan UMKM yang memperkenalkan keberagaman budaya serta potensi kuliner khas Bontang.
“Selain sebagai perekat persatuan, kegiatan ini juga mendukung pembangunan kota melalui promosi pariwisata dan pengembangan ekonomi lokal,” jelas Basri.
Sebagai simbol pembukaan resmi, obor sakral dinyalakan oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-21, Aji Muhammad Arifin, didampingi Wali Kota Basri Rase. Ritual ini menjadi pengingat pentingnya seni dan budaya sebagai penghormatan kepada leluhur sekaligus warisan yang harus terus dilestarikan.
Erau Pelas Benua tidak hanya menjadi tradisi tahunan yang membanggakan, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya lokal yang menyatu dengan pembangunan kota. Ajang ini diharapkan dapat terus berlangsung sebagai ikon kebudayaan dan pariwisata Kota Bontang.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.