Dailykaltim.co, Penajam – Menumbuhkan minat baca bukan hanya urusan kampanye semata, tapi soal membangun sistem dan ekosistem literasi yang berlapis. Di Penajam Paser Utara (PPU), Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) terus memperkuat peran perpustakaan sebagai pilar utama dalam mendorong kebiasaan membaca, terutama sejak usia dini.
Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Dispusip PPU, Aswar Bakri, yang menyebut bahwa perpustakaan adalah instrumen vital dalam urusan wajib pemerintahan di bidang literasi.
“Memang salah satu pilar untuk menumbuhkan minat baca adalah perpustakaan. Kalau pertanyaannya sejauh mana Dinas Perpustakaan, ada banyak hal yang sudah dan akan kita lakukan. Karena kita memang ini adalah urusan pemerintahan wajib,” ujar Aswar.
Sebagai lembaga layanan publik, perpustakaan daerah bertugas memastikan ketersediaan akses terhadap bahan bacaan yang layak, relevan, dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
Mandat ini, kata Aswar, diperkuat dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, yang mewajibkan pemerintah daerah menjamin keberadaan dan kualitas layanan perpustakaan secara merata.
“Kalau dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 itu, pemerintah berkewajiban untuk menjamin ketersediaan layanan perpustakaan. Layanan yang ada ini berupa buku fisik,” tegasnya.
Untuk memenuhi mandat tersebut, Dispusip PPU mencatat telah menyediakan tak kurang dari 13.000 eksemplar buku pada tahun sebelumnya. Jumlah itu mengalami peningkatan signifikan menjelang akhir tahun 2023, ketika penambahan koleksi dilakukan hingga mencapai sekitar 15.000 buku.
Menariknya, sebagian besar koleksi baru ini difokuskan pada buku anak-anak dan remaja, sejalan dengan strategi pemerintah daerah yang menargetkan literasi usia dini sebagai fondasi budaya baca jangka panjang.
“Sampai dengan tahun kemarin, kami menyediakan sekitar 13 ribuan sampel buku. Kemudian di akhir tahun kemarin, kami menambah jumlah buku sekitar 15 ribuan, dan sebagian besar jenis bukunya itu diperuntukkan untuk anak-anak usia sekolah karena memang itu yang akan kita dorong,” jelas Aswar.
Kebijakan ini, menurutnya, bukan tanpa alasan. Berdasarkan berbagai studi literasi dan pendekatan empiris, menumbuhkan minat baca lebih efektif jika dimulai sejak anak-anak masih berada di jenjang pendidikan dasar.
Anak-anak yang dibiasakan membaca bukan hanya cenderung memiliki kemampuan literasi lebih baik, tapi juga lebih adaptif terhadap perubahan informasi dan teknologi di kemudian hari.
“Seperti yang saya bicara tadi, minat baca dan kegemaran membaca itu dimulai dari bawah,” katanya menegaskan.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.