Dailykaltim.co, Samarinda – Festival seni dan budaya Sadak Taka 2025 – Suara Seni dari Kalimantan Timur menghadirkan suasana hangat dan penuh semangat di Taman Cerdas Edu Park, Samarinda, Jumat malam, 10 Oktober 2025. Acara ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri sekaligus menjaga keberlanjutan nilai-nilai budaya lokal di tengah arus modernisasi.
Ketua Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda, Syaparudin, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Kami dari pemerintah kota tentu sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Tirtonegoro Foundation dalam agenda Sadak Taka. Ini festival seni budaya yang sangat positif untuk mewadahi kreativitas dan inovasi anak muda,” ujar Syaparudin usai acara pembukaan.
Menurutnya, Sadak Taka bukan hanya menjadi ajang pertunjukan seni, tetapi juga ruang edukasi bagi masyarakat untuk memahami dan mengembangkan kebudayaan lokal.
“Nanti akan ada diskusi budaya, itu sangat baik untuk memperkaya khazanah berpikir kita. Di era sekarang, penting bagi anak-anak muda untuk mengenal budaya lokalnya agar tumbuh dengan jati diri yang kuat,” tambahnya.
Syaparudin juga menilai pemilihan lokasi di Taman Cerdas Edu Park sebagai langkah tepat karena ruang publik ini terbuka bagi semua kalangan.
“Ada ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak muda yang datang. Kegiatan di ruang terbuka seperti ini sangat menarik, seperti halnya di Citra Niaga atau Teras Samarinda. Kesan kebersamaan dan keakraban sangat terasa,” tuturnya.
Lebih dari sekadar bentuk dukungan terhadap kegiatan seni, kehadiran Syaparudin mencerminkan komitmen pemerintah kota dalam menjembatani semangat seniman muda dengan nilai-nilai tradisi yang hidup di masyarakat Samarinda. Ia memandang Sadak Taka sebagai wujud denyut peradaban baru—membangun Samarinda sebagai kota berkarakter dan pusat peradaban Kalimantan Timur sesuai visi Wali Kota.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku seni, Samarinda diharapkan tumbuh menjadi episentrum budaya yang mampu menginspirasi daerah lain. Festival ini bukan sekadar perayaan, tetapi momentum untuk memperkuat identitas lokal dan mengembangkan kreativitas kontemporer berakar pada kearifan masyarakat setempat.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV, Lestari, dalam sambutannya turut mengungkapkan kekagumannya terhadap suasana taman yang ramai oleh warga.
“Taman Cerdas ini sangat cantik sekali, terima kasih kepada Wali Kota Samarinda. Saya memberikan apresiasi atas kegiatan ini yang bisa dinikmati oleh warga dari semua usia, dari anak-anak hingga orang tua,” ucapnya.
Lestari berharap kegiatan tersebut dapat menjadi pemicu tumbuhnya budaya lokal di Kota Tepian.
“Semoga budaya di kota ini tumbuh dengan baik dan menghasilkan kekhasan yang menjadi identitas Samarinda,” katanya.
Sementara itu, pendiri Tirtonegoro Foundation, Rahmad Azazi Rhomatoro, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung acara ini.
“Biasanya kegiatan Sadak Taka kami selenggarakan di ruang tertutup seperti Taman Budaya, namun tahun ini kami ingin menghadirkannya di ruang terbuka agar lebih dekat dengan masyarakat,” jelasnya.
Sadak Taka 2025 menampilkan beragam karya seniman Kalimantan Timur serta diskusi budaya yang melibatkan para pelaku dan pemerhati seni. Suasana malam di Taman Cerdas Edu Park menjadi bukti bahwa seni dan budaya terus hidup di tengah masyarakat Samarinda yang multikultural—sebuah refleksi nyata dari semangat kota ini untuk tumbuh sebagai pusat peradaban dan ruang ekspresi lintas generasi.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.