Dailykaltim.co, Kukar – Penutupan Erau Adat Kutai 2025 berlangsung meriah di Museum Mulawarman, Tenggarong, Minggu (28/9/2025). Ribuan masyarakat dari berbagai kalangan hadir sejak pagi untuk menyaksikan prosesi budaya sakral khas Erau, yakni Mengulur Naga dan Belimbur.
Acara adat tersebut turut dihadiri Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke XXI Aji Mohammad Arifin bersama Bunda Ratu Sekar Asih dan kerabat Kesultanan. Hadir pula Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji, jajaran Forkopimda Kaltim dan Kukar, Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri, Wakil Bupati Rendi Solihin, serta tokoh budaya dari Kesultanan Gowa, Bulungan, Gunung Tabur, dan sejumlah undangan lainnya.
Prosesi Mengulur Naga menjadi puncak perhatian masyarakat. Replika Naga Laki dan Naga Bini diarak dari Museum Mulawarman menuju Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, yang merupakan lokasi awal berdirinya Kesultanan Kutai Kartanegara. Dalam perjalanan, rombongan singgah di Batang Aji, Samarinda Seberang, untuk melakukan ritual berkenyawa. Sesampainya di Kutai Lama, tubuh naga dilarung ke Sungai Mahakam, sedangkan kepala dan ekornya disemayamkan kembali di Keraton Kesultanan.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan prosesi Belimbur, yaitu penyucian diri Sultan dan masyarakat menggunakan Air Tuli, air suci yang diambil dari Kutai Lama. Tradisi ini diyakini sebagai simbol pembersihan diri dari energi negatif sekaligus mempererat ikatan sosial masyarakat Kutai. Suasana meriah tampak di ruas Jalan Diponegoro kawasan Panji hingga Wolter Monginsidi kawasan Timbau, ketika masyarakat saling mengguyurkan air kepada siapa saja yang melintas.
Ritual Belimbur yang menandai berakhirnya Erau diatur dalam Titah Sultan Kutai Kartanegara. Dalam titah tersebut disebutkan wilayah Belimbur meliputi Kepala Benua hingga Buntut Benua, dari kawasan Tanah Merah Mangkurawang hingga Pal 4 Timbau. Tata cara dan etika pelaksanaan Belimbur harus dipatuhi, dan setiap pelanggaran dapat dikenai sanksi adat maupun hukum positif.
Dengan rangkaian prosesi tersebut, penutupan Erau Adat Kutai 2025 tidak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga momentum mempertegas identitas masyarakat Kutai sebagai pewaris tradisi yang terus dijaga lintas generasi.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.