Dailykaltim.co – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Prof. Dwikorita Karnawati menegaskan capaian besar Indonesia dalam mempercepat dan memodernisasi sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami secara nasional. Hal itu disampaikan dalam acara Closing Ceremony proyek Indonesia Disaster Resilience Initiative Project (IDRIP) yang digelar di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.
Menurut Dwikorita, proyek IDRIP membawa lompatan signifikan terhadap kecepatan dan ketepatan penyampaian informasi bencana.
“Sebelumnya peringatan dini diberikan dalam waktu lima menit. Setelah dikerjakan melalui proyek IDRIP, kami sudah dapat memberikan peringatan dini dan sudah teruji maksimum tiga menit, bahkan beberapa kejadian antara dua hingga tiga menit. Kemudian lebih akurat, akurasinya meningkat dan jangkauannya juga lebih luas,” ujarnya.
Sistem terbaru ini kini terintegrasi dalam Multi Hazard Early Warning System (MHEWS) yang beroperasi di Kemayoran, Jakarta, sebagai pusat utama, serta di Denpasar, Bali, sebagai pusat cadangan. Sistem tersebut menggabungkan modul seismologi dan tsunami dengan jaringan diseminasi terpadu agar informasi bencana dapat tersampaikan secara cepat dan tepat dari hulu ke hilir. Infrastruktur pendukungnya diperkuat dengan supercomputer berdaya tinggi.
Dwikorita menjelaskan bahwa teknologi high performance computing digunakan untuk mempercepat analisis gempa dan tsunami secara real time.
“Ini merupakan suatu hasil yang patut kita banggakan karena supercomputer yang dihasilkan dari proyek IDRIP ini termasuk 500 besar supercomputer yang ada di dunia. Jadi masuk dalam rentetan 500 besar dan kita beri nama SMONG (Supercomputer for Multi-hazards Operations and Numerical Modelling),” katanya.
Selain modernisasi perangkat keras, BMKG juga memperkuat kapasitas sumber daya manusia. Lebih dari 40 pelatihan telah dilaksanakan dengan melibatkan lebih dari 1.000 peserta dari berbagai satuan kerja dan mitra daerah.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan bahwa proyek IDRIP merupakan hasil pembelajaran dari berbagai bencana besar pada 2018, seperti di NTB, Palu–Donggala, dan Selat Sunda. Proyek ini berfokus memperkuat sistem peralatan, kemampuan sumber daya manusia, serta kesiapsiagaan di wilayah rawan gempa dan tsunami.
Ia menjelaskan bahwa hasil proyek ini membuat rantai hilir penanggulangan bencana menjadi lebih terstandar dan terlatih.
“Informasi BMKG mengalir ke Pusdalops pusat–daerah, diteruskan ke desa tangguh, sirine diaktifkan, warga mengikuti rute evakuasi yang sudah diperkenalkan dalam latihan, sehingga perilaku berbahaya seperti berbondong ke pantai saat air surut tidak terjadi lagi. Bencananya tidak bisa dihentikan, tapi risikonya bisa dikurangi,” tutur Suharyanto.
Peningkatan koordinasi lintas lembaga ini menunjukkan perubahan paradigma dalam manajemen risiko bencana — dari reaktif menjadi proaktif, di mana kesiapsiagaan dan respons cepat menjadi prioritas utama.
Dwikorita menyampaikan apresiasi kepada BNPB sebagai executing agency, Bank Dunia sebagai mitra pendanaan, serta seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang turut berkontribusi dalam proyek tersebut. Ia menutup pidatonya dengan ajakan memperkuat kolaborasi lintas sektor.
“Mari kita perkuat Early Warning for All dan Early Action by All—agar peringatan dini yang makin cepat dan akurat benar-benar menyelamatkan nyawa,” ujarnya.
Penutupan proyek IDRIP menandai berakhirnya kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan Bank Dunia, dengan BNPB bertindak sebagai pelaksana utama (executing agency) dan BMKG sebagai lembaga pelaksana teknis (implementing agency).
Seluruh proses monitoring, evaluasi, dan pelaporan proyek dilakukan bersama, mengedepankan prinsip akuntabilitas dan transparansi sesuai regulasi nasional. Sistem pengaduan dan umpan balik publik yang terintegrasi antara BNPB dan BMKG menjadi bukti bahwa program ini tidak hanya berorientasi pada hasil (output), tetapi juga memberikan dampak nyata bagi peningkatan ketangguhan masyarakat terhadap bencana.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.
