Dailykaltim.co, Penajam – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengajukan bantuan keuangan (Bankeu) senilai Rp14,3 miliar ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk memperkuat sistem pengelolaan persampahan di wilayahnya.
Kepala DLH PPU, Safwana, menyebut bahwa usulan tersebut mencakup pengadaan armada baru dan alat pengolah sampah modern yang dinilai sangat dibutuhkan untuk menjawab lonjakan timbulan sampah yang semakin tinggi di PPU.
“Dump truck ada 4 unit, kan harganya Rp800 juta. Jadi totalnya Rp3,2 miliar,” ujar Safwana saat ditemui di ruang kerjanya.
Permintaan empat unit dump truck diajukan untuk mendukung pengangkutan sampah dari kawasan padat dan jalur distribusi utama di sejumlah kecamatan, termasuk Petung dan Babulu. Kedua wilayah itu selama ini mengalami tekanan tinggi dalam pengangkutan sampah harian akibat jumlah armada yang terbatas dan kondisi kendaraan yang sudah uzur.
Tak hanya itu, DLH PPU juga mengusulkan pengadaan kendaraan roda tiga sebanyak 40 unit, yang dinilai efektif untuk menjangkau lingkungan sempit dan permukiman padat. Kendaraan jenis ini akan difungsikan sebagai armada pengangkut primer dari rumah tangga ke titik penampungan awal di wilayah-wilayah yang tak bisa dijangkau truk besar.
“Untuk motor roda tiga ada 40 unit usulan kami. Anggap saja per unitnya Rp65 juta,” terang Safwana.
Di samping armada, DLH PPU juga mengajukan dua unit konvektor sampah—alat pengolah sampah berbasis teknologi yang mampu mengurai limbah padat, khususnya organik, secara efisien dan ramah lingkungan.
Nilai alat ini jauh lebih tinggi dibanding armada, karena bersifat mesin stasioner berskala menengah yang bisa digunakan di pusat-pusat produksi sampah, seperti pasar atau terminal.
“Untuk konvektor sampah yang kami usulkan ada 2 unit. Harganya itu mahal, Rp3 miliar per unit,” katanya.
Selain itu, dalam usulan juga disertakan mobil bak terbuka untuk mendukung mobilitas tim lapangan serta kegiatan pembersihan di luar rute pengangkutan reguler. Penambahan armada ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi kerja DLH dalam memberikan layanan kebersihan yang menyeluruh.
“Total usulan kami itu Rp14,3 miliar. Ada juga mobil bak terbuka, makanya totalnya segitu usulan kami,”lanjutnya.
Usulan yang diajukan DLH PPU ke Pemprov Kaltim telah melalui serangkaian pembahasan teknis, termasuk koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbang) Kabupaten PPU serta Bappeda Provinsi Kaltim. Safwana menyebut bahwa pada prinsipnya, usulan tersebut telah diterima dengan baik dan dibantu untuk proses administrasi lanjutan.
“Kemarin kami sudah rapat dengan Bapelitbang dan juga Bappeda Provinsi Kaltim. Pada prinsipnya sudah dibantu untuk diproses lebih lanjut,” ungkapnya.
Namun demikian, proses pencairan atau realisasi bantuan masih sangat bergantung pada kondisi fiskal daerah dan alokasi dana bantuan provinsi. DLH PPU menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah provinsi untuk menilai dan menyetujui proposal tersebut sesuai kemampuan anggaran yang tersedia.
“Tinggal nanti tergantung keuangan daerah provinsi. Kalau disetujui, kan tergantung mereka,” ujarnya.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.