Dailykaltim.co, Kutim – Kampung Sidrap di Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, kini berkembang menjadi kawasan pertanian dan peternakan. Desa yang sebelumnya identik dengan lahan rawa dan pertanian skala rumah tangga ini beralih menjadi sentra hortikultura dan peternakan. Perubahan tersebut didukung oleh kerja sama pemerintah daerah, pemerintah desa, dan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kutim, Dyah Ratnaningrum, menilai keberhasilan ini berkat sinergi multi pihak.
“Keberhasilan Kampung Sidrap membuktikan bahwa sinergi multi pihak dapat menciptakan kawasan pertanian yang berdaya saing, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” ujarnya, Kamis, 14 Agustus 2025.
Di Dusun Batang Bengkal, empat kelompok tani menjadi motor penggerak produksi. Kelompok Tani Cinta Damai yang beranggotakan 26 orang membudidayakan pepaya California sistem semi organik di lahan 1 hektare. Setengah lahan sudah dipanen dan sisanya baru ditanami. Selain pepaya, kelompok ini juga menanam cabai rawit, bayam, kangkung, sawi, mentimun, dan kakao. Pemerintah daerah memberikan bantuan berupa alat pertanian, bibit, pupuk, hingga ternak kambing, sementara CSR PT Kaltim Nitrate Indonesia mendukung irigasi, sumur bor, pendopo, serta kandang kambing.
“Penanaman ini sesuai arahan Pak Bupati agar Kampung Sidrap menjadi kampung pepaya,” kata Dyah.
Kelompok Tani Permata Jaya, dengan 20 anggota, menanam sayuran daun seperti kangkung, bayam, sawi, dan kemangi di lahan 1 hektare. Bantuan yang diterima meliputi pupuk, benih, motor roda tiga, serta perbaikan jalan usaha tani. CSR PT Pertamina Gas menambah fasilitas rumah kompos dan irigasi sprinkle.
Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera, yang beranggotakan 16 orang, mengolah bunga telang dan jamur tiram menjadi produk olahan seperti teh, keripik, dan amplang. Mereka juga menanam sayuran di pekarangan rumah. CSR PT Pertagas memberikan dukungan berupa perbaikan rumah bibit dan sistem pengairan berbasis IoT.
Sementara itu, Kelompok Tani Sejahtera dengan 12 anggota mengembangkan tanaman nanas, cabai rawit, terong, alpukat, dan rambutan. Mereka memperoleh bantuan pupuk, herbisida, mesin pemotong rumput, serta kolam budidaya belut dari CSR PT Pertagas.
Selain kelompok tani, ada pula Sutrisno, Ketua Kelompok Tani Nanakan 47 di RT 08. Ia mengembangkan usaha jamur tiram dengan produksi 4.000–5.000 baglog per bulan dan panen harian 3–5 kilogram. Ia mendapat bantuan mesin press baglog dari pemerintah kabupaten, serta mesin sterilisasi dan fasilitas kumbung berbasis IoT dari CSR PT Pertamina Gas.
Potensi pertanian Kampung Sidrap turut ditunjang oleh infrastruktur desa, termasuk masjid, posyandu, sekolah dasar, dan pendopo. Meski masih menghadapi kendala banjir dan akses jalan, pemerintah bersama mitra berupaya mencari solusi melalui program pembangunan terpadu.
Dyah menegaskan bahwa transformasi Kampung Sidrap menjadi bukti bahwa desa dapat tumbuh mandiri dengan kerja sama berbagai pihak.
“Ini bukan sekadar soal bertani, tapi membangun ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga,” ujarnya.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.