Dailykaltim.co – Langkah perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri kembali ditunjukkan melalui pemulangan 129 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia ke Tanah Air. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Program M, hasil kerja sama antara Imigrasi Malaysia dan Perwakilan RI di Semenanjung Malaysia, yang ditargetkan memulangkan total 7.200 WNI dalam dua tahun.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia Johor Bahru (KJRI JB) memfasilitasi kepulangan para PMI tersebut melalui Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center. Dari total yang dipulangkan, tercatat 93 laki-laki, 35 perempuan, dan satu anak perempuan.
“Dengan pemulangan kali ini, KJRI JB telah memfasilitasi pemulangan deportasi atau repatriasi kepada 3.585 PMI atau WNI, di mana 1.129 di antaranya dilaksanakan melalui Program M,” ujar Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI JB, Erry Kenanga, dalam keterangan resminya, Selasa, 29 Juli 2025.
Program M telah bergulir sejak November 2024 dan akan berlangsung hingga 2026. Skema ini dibentuk untuk mempermudah proses deportasi dan pemulangan WNI dari Malaysia yang berstatus tidak berdokumen.
Erry menjelaskan bahwa keberhasilan pemulangan ini merupakan hasil dari kerja diplomasi multipihak, melibatkan otoritas Imigrasi Malaysia, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), serta instansi pelabuhan dan kesehatan di dalam negeri.
“Sinergi itu menunjukkan bahwa perlindungan WNI bukan hanya kewajiban formal, tetapi komitmen menyeluruh yang menyentuh sisi kemanusiaan, integritas hukum, dan kepercayaan lintas negara,” ujarnya.
Ia mengimbau seluruh WNI maupun PMI di Malaysia agar menempuh jalur migrasi resmi guna menghindari permasalahan hukum dan administratif yang berpotensi timbul di kemudian hari.
“Tingginya angka deportasi dari Malaysia mencerminkan bahwa masih banyak WNI yang tinggal di Malaysia secara unprosedural,” kata Erry.
Menurut dia, fenomena ini dipicu oleh sejumlah faktor. Dari sisi penarik, permintaan tenaga kerja murah di sektor perkebunan, konstruksi, restoran, dan pekerjaan rumah tangga di Malaysia masih tinggi. Sementara dari sisi pendorong, kondisi ekonomi di dalam negeri dan ketatnya persaingan kerja mendorong warga untuk mencari peluang di luar negeri.
Selain itu, faktor kedekatan geografis dan kesamaan budaya membuat Malaysia menjadi salah satu destinasi favorit pencari kerja asal Indonesia. Namun, Erry menekankan bahwa keterbatasan literasi migrasi aman juga turut memicu tingginya jumlah migran tidak berdokumen.
Ia menambahkan bahwa pemulangan para PMI ini bukan sekadar bentuk tanggung jawab negara terhadap warganya, melainkan juga bagian dari upaya menjaga citra Indonesia sebagai negara yang aktif melindungi warga negaranya di luar negeri.
“Langkah pemulangan ini bukan hanya menyelamatkan individu, tetapi memperkokoh reputasi Indonesia sebagai negara yang hadir, melindungi setiap WNI yang berada di luar negeri,” tutup Erry.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.