Dailykaltim.co, Kutim – Kutai Timur kembali menyemarakkan khazanah budayanya dengan penyelenggaraan Pesta Adat Pelas Tanah ke-9. Acara yang berlangsung di halaman rumah Ketua Adat Besar Kutai, Sayyid Abdal Nanang Al Hasani, yang berlokasi di Simpang 4 Jalan APT Pranoto, Desa Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Utara.
Pelas Tanah tahun ini membawa pesan penting tentang persatuan dan pelestarian tradisi adat Kutai. Prosesi sakral, mulai dari pemotongan sapi hingga ritual ngenjong atau pendirian tiang ayu, berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) turut memberikan dukungan penuh dengan hadirnya Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati terpilih Mahyunadi, Wakil Ketua DPRD Kutim, Anggota DPRD dari PKS Syaiful Bahri, serta sejumlah tokoh penting lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menyampaikan apresiasi kepada Adat Besar Kutai atas komitmennya dalam menjaga dan melestarikan tradisi lokal.
“Tentu saja pemerintah sangat mendukung hal ini. Kami mengajak adat untuk berkolaborasi terkait apapun yang berhubungan dengan adat,” ujar Ardiansyah.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat adat dalam menjaga kelangsungan budaya di Kutai Timur agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Prosesi Pelas Tanah diawali dengan pemotongan sapi, dilanjutkan dengan tradisi menjamu benua di tiga titik strategis: Kantor Bupati Kutim, Kawasan Kaltim Prima Coal (KPC), dan Patung Burung. Ritual ngenjong, yang berlangsung pada hari kedua, menjadi puncak acara dengan pendirian tiang ayu sebagai simbol penghormatan kepada leluhur dan bumi Kutai Timur.
Suasana semakin meriah di malam hari dengan pertunjukan tari-tarian tradisional yang memukau para tamu undangan. Sambutan dari Ketua Panitia, Angga Redinata, Kepala Adat Besar, serta Bupati Kutim menjadi penutup prosesi malam yang penuh kesan.
“Acara Pelas Tanah ini sejatinya dijadwalkan setiap Agustus. Namun, karena beberapa kendala, pelaksanaannya baru bisa dilakukan di akhir tahun,” ujar Angga Redinata. Ia berharap dukungan dari pemerintah dan masyarakat terus mengalir agar tradisi ini tetap lestari.
Sementara itu, Ketua Adat Besar Kutai, Sayyid Abdal Nanang Al Hasani, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara tersebut. Ia menekankan pentingnya menjaga adat dan budaya sebagai warisan leluhur yang tidak hanya memperkuat identitas masyarakat Kutai Timur, tetapi juga mempersatukan berbagai suku, golongan, dan agama.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak, Pesta Adat Pelas Tanah diharapkan terus menjadi simbol harmoni budaya dan perekat persatuan di Kutai Timur.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.